
Pendidikan, kemiskinan, dan kebodohan adalah tiga hal yang erat saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Di negara yang tercinta ini faktanya banyak yang putus sekolah karena keadaan ekonomi. Lalu yang lulusan sarjana maupun lulusan sekolah baik SMA maupun SMK masih banyak yang nganggur karena sempit dan ketatnya persaingan lapangan kerja.
Katanya Taraf hidup seseorang ditentukan oleh tinggi dan rendahnya pendidikan saya setuju dengan hal itu, tetapi bagaimana bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi bila untuk makan sesuap nasi saja masih banyak yang susah.
Mungkin agak dangkal dengan pemikiran memvonis orang bodoh dan miskin itu tidak berpendidikan dan yang penghasilannya rendah karena tidak sekolah tinggi. Tidak menutup kemungkinan bagaimana nasib dan usaha seseorang banyak yang sukses dan hidup mapan meski putus sekolah.
Ada yang menilai dan membayar pekerjaan atau jabatan sesorang dari Ijazahnya, tetapi ada juga yang beranggapan ijazah itu tidak penting (tanda sekolah) bukan tanda berpikir. justru yang terpenting adalah bagaimana dia dapat dan mampu mengaplikasikan ilmu dan titel yang disandangnya hingga bermanfaat bagi orang lain.
Ironi negara konoha atau negara wakanda banyak PR untuk perbaikan pendidikan dan kemiskinan. Semoga di negara kita ini memiliki uang yang cukup untuk sekolah dan dapat mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya dan mendapat hasil atau upah yang sesuai dan dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.