Cerita dan Harapan

Apa yang terpenting dari tulisan ini yakni intinya tidak boleh iri pada apa yang orang lain miliki, sedangkan apa yang kita miliki juga belum tentu orang lain memiliki. Mungkin disisi lain orang melirik kelebihan kita baik dari segi materi, keluarga dan kesehatan serta nikmat-nikmat yang beragam yang tak terhitung yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Jangan pernah membandingkan rumput tetangga yang lebih hijau karena kita tidak tahu betul apa-apa yang terjadi didalanya. Maka pantaslah kita aplikasikan tentang rasa syukur yang besar dibandingkan sifat iri dan dengki. dan sementara itu semua yang ada dan kita miliki saat ini adalah hanya titipan, seperti seorang tukang parkir hanya menjaga titipan kendaraan orang lain yang sewaktu-waktu akan dibawa atau diambil oleh pemikinya. Harus ikhlas dan menerima bila sewaktu-waktu apa yang ada pada kita itu dikembalikan atau diambil oleh Allah swt.

Apa hikmahnya saat kita terus berusaha dan berikhtiar padahal Allah telah menentukan nasib dan rizeki kita masing-masing sebelum terlahir keduani ? Justru karena kita tidak tau kapan mendapat rizeki maupun kapan saatnya sesuatu yang kita miliki diambil olehnya termasuk nyawa kita ini yang pasti akan kembali pada-Nya, dan kita tidak tau kapan waktunya. alagkan lebih baiknya jika nyawa kita diambil saat sedang mengerjakan sesuatu yang baik (khusnul khotimah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!