Laki-laki lebih mengedepankan kebahagiaan orang lain, seperti untuk ibunya, adeknya atau kakaknya atau istrinya atau untuk anak-anakknya. Tetapi kadang tidak semua perempun mengerti tentang hal itu. dalam lirik lagu juga karena wanita ingin dimengerti. Perempuan bisa saja mengeluh, bercerita ini itu, tetapi laki-laki cenderung diam dan hanya bergulat dengan hati dan pikirannya sendiri. Jangan heran bila kadang laki-laki termenung sendiri sambil menghisap sebatang rokok.
Bagaimanapun sejahat-jahatnya laki-laki khusunya diposisi sebagai seorang suami atau kepala keluarga, ia pasti menginginkan keluarganya lebih baik. Meskipun bapaknya seorang maling misalnya ia pasti tidak menginginkan anaknya menjadi maling pula. Kondisi kadang mengiris hatinya, untuk terpaksa berbuat yang melawan hukum. dan dalam hatinya tetap ingin berubah menjadi lebih baik. Kadang keadaan miskin dan kekurangan itulah banyak godaan baik untuk mencuri dan perbuatan terlarang lainnya. Begitu pula saat seseorang diberikan amanah, seperti jabatan, kedudukan dan kekayaan ada kesempatan untuk mencuti dan korupsi misalnya. Padahalal menyandang gelar atau pendidikan tinggi. Maka janganlah belajar itu karena agar pintar tatapi belajarlah untuk menjadi benar. Pintar belum tentu benar. Karena banyak orang pintar yang berbuat tidak benar.