Rokok

Selain memperkaya pengusaha rokok, perokok ‘menyumbang’ cukai kepada negara Rp198,02 triliun selama tahun 2022, sementara sebagian besar mereka miskin atau rentan menjadi miskin. Ini sungguh ironis. 

Bagaiamana kebutuhan rokok dimasayarakat semkain hari semakin meningkat, meskipun harga rokok semakin naik tetapi tidak ada yang protes dibandikankan dengan harga pokok lainnya seperti harga besar, harga minyak, harga BBM dan hargpa bahan pokok lainnya.

Disini saya akan cerita sedikit alsan saya kenapa tidak merokok.

Memang didikanlah yang berpengaruh, dari kecil dididik untuk tidak merokok dan menurut saya merokok merupakan jenis kenakalan tersendiri khusnya yang masih dibawah umur maupun diusia masih pelajar. Tetapi tidak kita pungkiri, masih pelajar, masih skeolah, masih kecilpun sudah merokok, padahal masih minta uang jajan sama orang tua.

Oleh karena itu jadi faktor utama adalah didikan orang tua, kemudian saya melihat lingkungan saya dan berpikir karena keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang mampu. Jangankan untuk membeli rokok, untuk membeli bahan pokok untuk sehari-hari saja masih kurang, maknnya saya berpikir bagaimana jika saya merokok dan kecanduan lalu dari manakah uang untuk bisa membeli rokok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!