Palsu

Begitupun dengan seseorang yang mendapatkan ijazah, meskipun ijazahnya itu benar-benar asli. Bukan dapat order, atau dapat semacam lainnya. tapi seseorang yang mendapat gelar itu atau lulus, atau wisuda dari kuliahnya perlu dibuktikan tentang ilmunya, pengalamannya saat dia kuliah. dan apakah bisa dia menerapkan ilmu-ilmunya terhadap dirinya, berlaku pada kepribadiannya menjadi lebih baik atau untuk masyarakat atau untuk bangsa dan negaranya jadi sesuatu hal yang benar perlu diuji.

Seperti Goenawan Muhammad menjelaskan dalam tulisan catatan pinggir, ia menyoroti pandangan tentang seorang yang menyandang sarjana, yakni lebih menekankan pada kualitas pemikiran dan karakter daripada sekedar gelar atau status pendidikan. Ia mendorong agar pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan individu yang terampil tetapi juga individu yang bijaksana, kritis dan rendah hati.

Apapun itu gelarnya, apapun itu kedudukannya dan apakah itu sudah sesuai dengan apa yang disandangnya. misalnya seorang kepala sekolah, apakah dia bisa membawahi, mengarahkan, membimbing orang-orang di bawah dia seperti para guru para siswa. Begitupun dengan misalnya pejabat lainnya seperti kepala desa, camat, bupati, sampai presiden apakah benar-benar sudah menjalankan fungsi dan tugasnya. Sama halnya dengan seperti yang sering kita lihat di televisi saat-saat dialog tentang Pancasila. jika Pancasila itu ada, maka tidak ada orang yang kelaparan, tidak ada orang yang ketimpangan, tidak ada orang yang susah mencari kerja tidak ada yang merasa diskriminasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!