Palsu

Jika semua itu belum bisa dijalankan, tidak sesuai dengan fungsi dan tugasnya maka apa yang melekat itu hanya angan-angan alias palsu dan formalitas. Tidak bedanya dengan amal yang dinilai atas dasar ikhlas atau tidaknya.

Menyalahkan kewenangan, memanfaatkan kekuasaan dan itu sebagai kepalsuan yang setiap saat dipertontonkan. Juga seperti para pejabat wakil rakyat banyak yang tidak mewakili rakyatnya. Hingga pada akhirnya krisi moral meraja lela, dan pastinya akan kekurangan sosok panutan, sosok figur. Tidak punya acuan yang patut diikuti atau yang mengedukasi untuk generasi selanjutnya. Dengan adanya kebobrokan di segala aspek kehidupan.

Kita perlu menyelamatkan diri dari keadaan yang kurang baik, kurang kondusif dan kurang keteladanan. Zaman serba instan, viral dan segalanya terlihat nampak tanpa tahu prosesnya. Itulah fungsinya kita belajar kritis. Jangan matikan ketajaman berfikir dan melatih sikap kritis terhadap apapun. Misalkan berita hoax, termasuk terhadap apa, siapa dan untuk apa diri kita ini. Sudahkah benar-benar menjalankan amanat, atau minimal menjaga dan mensyukuri apa yang telah dianugerahkan dari Tuhan untuk kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!