Bayangkan betapa berharganya jika setiap ilmu yang kita miliki, setiap pengalaman yang kita alami, dibagikan secara tulus lewat tulisan. Itu bukan hanya bentuk kebaikan, tapi juga amal jariyah. Berbagi pengetahuan ibarat menanam pohon yang akan terus tumbuh dan berbuah, memberi manfaat bagi banyak orang.
Dengan menulis, seseorang juga bisa menyalurkan emosi dan pemikirannya tanpa terbatas oleh waktu, audiens, atau kondisi. Di samping itu, menulis juga akan menumbuhkan keahlian, memperluas kreativitas, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Lebih dari itu, tulisan bisa menjadi jembatan emosional antara penulis dan pembaca. Bisa jadi, pengalaman yang kita tulis juga pernah dialami oleh pembaca. Dalam ruang imajinatif itu, terjadi pertemuan batin antara dua jiwa—penulis dan pembaca—yang mungkin tidak pernah saling mengenal, namun bisa saling memahami.
Menulis juga memperkaya kosakata, memperhalus diksi, dan memperkuat logika berpikir. Semua itu akan berkembang seiring waktu, seiring kebiasaan.
