Selamat Tinggal 2024

Rasanya 2024 itu kemarin terasa cepat berlalu. Kini sudah mau menginjak di tahun baru 2025. Sejenak kita berpikir, apa saja yang telah dilalui, apa saja yang telah dikerjakan dan direncanakan, apakah jauh dari harapan atau  meleset dari apa yang ditargetkan. Tentu beragam jawaban dari pertanyaan itu. Terkait siapa diri kita ini, mengemban amanah apa, berperan sebagai apa tentu ada tingkat kesulitan dan tantangan yang berbeda pula. Namun jika bisa disimpulkan inilah akhir dari semua apa yang telah kita lalui. Semua kesulitan semua kemudahan, kegagalan dan keberhasilan kita bisa ukur dari akhir tahun ini menjadi bahan koreksi atau evaluasi untuk tahun 2025 kededepan.

Entah itu tentang target yang belum tercapai, kerugian dan kegagalan dalam bisnis maupun dalam romantika kehidupan rumah tangga maupun kehidupan sosial yang kadang-kadang membuat kita mengelus dada. Kadang ada ujian atau cobaan yang datangnya tidak konfirmasi atau juga kejutan yang indah yang terus kita rasakan sampai kita lupa dengan semua anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Seperti badan yang sehat, keluarga yang lengkap, dan pencapaian-pencapain kehidupan yang lainnya.

Suasana Hatimu

Membangun suasana hati itu tidak mudah, karena keadaan disekitarmu berubah-ubah. Entah itu karena dimarahin guru, bos, suami, istri atau dimarahin orang tua. Atau ditinggal pas sayang-sayangnya. Ada hal-hal yang membuat kesal ada pula yang tidak disangka memberikan kejutan-kejutan indah dalam hidup kita.

Gak mungkin namanya hidup itu mulus-mulus aja, pasti ada cobaan, ujian ataupun masalah-masalah lainnya. Tetapi dengan hal itu kita bisa banyak belajar, baik itu belajar lewat pengalaman maupun memang belajar untuk mempersiapkan masa depan.

Tetapi hal yang terpenting bagaimana kita bisa membalik dari keadaan badmood menjadi good mood, dari keadaan tidak baik menjadi baik, dari keadaan negatif menjadi positif. banyak hal yang bisa kita lakukan asalkan ada kemauan.

Setiap orang punya cara masing-masing untuk menenangkan dirinya. Ada yang dengan cara mendengarkan musik hatinya jadi tenang, ada juga yang dengan cara dengerin lantunan alqur’an ada pula dengan mengobrol, curhat dengan teman atau ada juga yang dengan berzkir dan solat hatinya menjadi tentram. Jadi sesuaikan saja dengan diri sendiri mana yang kira-kita dapat mengembalikan mood mu menjadi baik.

Tersenyumlah

Tersenyumlah karena itu bukan sekedar sedekah. Karena senyuman itu cerminan dasar hatimu tentang kedamaian, keahlian mengolah pikiran dan hatimu. Tersenyum itu meringankan beban yang sedang kau hadapi. Karena dengan senyum kau akan terlihat semakin tegar dan sabar menghadapi setiap kejadian baik yang kau suka maupun tak suka. Saat keinginan tak sejalan dengan kenyataan. Berpikirlah untuk selalu tersenyum karena hal itu akan melatih kelapangan dadamu. Memang sulit tapi jangan lupa kalau kau tetap harus menjalani, melewati semua apapun yang telah menjadi kenyataan. Tersenyum itu tanda kau berusaha untuk mensyukuri apa yang ada, ikhlas atas apa yang terjadi dan sabar dalam menghadapi situasi baik itu ujian maupun cobaan.

Mengingkari Janji Pada Diri Sendiri

Apakah kau masih ingat dengan janjimu satu tahun yang lalu dibulan suci Ramadhan. Tentang janjimu untuk memperbaiki ibadah, memperbaiki akhlak dan memperbaiki keimanan dan ketakwaan.

Janjimu dulu seperti seorang pelajar yang diberi tugas pekerjaan rumah (PR) yang harus kau kerjakan dan selesaikan. Konsekuensinya jika tidak kau kerjakan PR itu tentu kau akan mendapat hukuman dan setidaknya kau tak dapat nilai. Namun bila kau kerjakan maka pasti nilaimu bertambah dan setidaknya kau menjadi murid yang baik.

Bagaimana dengan janjimu dulu yang ingin hijrah dari yang tidak baik menjadi baik. padahal peluang dan kesempatan mu terbentang luas. Saat ini, yah saat inilah waktu yang baik dan ada untuk memenuhi janjimu dulu yang ingin kau buktikan. Waktu untuk mengerjakan PR mu di tahun yang lalu. Dengan segala kekurangan dan kesalahan yang berserakan dalam perjalanan hidupmu.

Lalu apakah kau rela memberikan gelar pada dirimu seorang yang munafik yakni mengingkari janji dirimu sendiri yang dulu ingin maju dan ingin berubah Harusnya kau ingat dengan sehatmu sebelum sakitmu, lapangmu sebelum sempitmu, kayamu sebelum miskinmu, hidupmu sebelum matimu.

Sejarah

Sejarah itu masa lalu dan masa lalu itu sesuatu yang pernah terjadi khususnya dalam hidupmu yang berlalu.

Sesuatu yang indah dimasa lalu dan yang manis bagaikan debu yang melebur yang tinggal arang dan usang. Mustahil kau bisa kembali padanya.

Begitupun masa lalu yang begitu pahit yang mungkin kini masih kau rasakan getaran dan gejolak rasa sakit atau kepedihan itu.

Pepatah bilang jangan lupakan sejarah. Memang setiap orang punya sejarah dan sejarah itu bernama masa lalu. Banyak orang yang mengatakan andai waktu dapat diputar kembali dan sebaliknya semoga di masa lalu yang kelam tak terjadi lagi.

Namun sejatinya sejarah atau masa lalumu itu menjadi nasehat terbaik untuk hidupmu menjadi lebih baik. Dan saat inilah untuk membangun merubah segalanya menjadi lebih baik dengan melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada.

Hari ini dan esok pun akan menjadi sejarah dan masa lalu. Jadi jika hidupmu ingin mengukir sejarah yang indah dan manis maka lakukanlah atau bertindaklah sebaik mungkin. Karena hari ini akan menjadi kemarin. Jika hari ini banyak kebaikan yang kau lakukan maka seterusnya dan seterusnya menjadi masa lalu yang baik dan bermanfaat serta berkualitas.

Maaf

Maafkan, ya maafkanlah semua kesalahan orang-orang yang membuatmu sakit, membuatmu kecewa atau kesal. Maafkan perilaku mereka yang membalas air susu dengan air tuba. Maafkanlah ketidaktahuan orang-orang yang memandang jelek. Melihatmu sebelah mata bahkan merendahkanmu. Maafkanlah setiap ucapan yang seperti sampah. Maafkanlah sekecil apapun yang pernah mereka perbuat padamu. Maafkanlah meski susah untuk melupakan. Maafkanlah demi ketentraman hatimu dan keikhlasan dalam kesabaranmu. Maafkan untuk melangkah lebih jauh kedepan. Meskipun kau susah untuk melupakan tetapi lebih baik maafkan. Sebesar apapun kesalahan orang lain padamu tak ada guna bila kau selalu menyimpan dan belum mengikhlaskan. Jika kau belum memaafkannya kau akan terbelenggu dan engkau akan sibuk untuk memikirkan nya. Kau akan tetap memiliki beban yang semestinya kau buang sejauh mungkin.

Langkahmu akan lebih mantap jika ringan untuk memaafkan. Bahaslah sesuatu kedepan bukan membahas kehidupan di masa lampau. Sejernih apapun kau ingat tetap ia akan kau tinggalkan dan sejauh apapun masa depan jauh lebih penting karena mau tidak mau kau akan menjumpai masa depanmu seperti apa. Sayangkan energimu digunakan untuk hal yang gak penting. Memikirkan orang yang belum tentu memikirkanmu. Memaafkan itu kunci kelapangan hatimu. Dan jika hatimu lapang maka ucapkanlah selamat karena hatimu akan mendapati predikat dan hadiah bahagia. Memang kedudukanmu seperti apa dibumi ini. Sekelas Rasulullah saw saja yang telah dijamin masuk surga tidak gengsi untuk memaafkan orang-orang yang menyakiti dan berbuat dholim padanya. Bahkan dia membalas setiap kejelekan dengan kebaikan. Katanya kita pengikut Rasul tapi perilakunya tidak mencontoh darinya. Allah yang punya segalanya selalu menerima maaf atau ampunan dari hambanya selama dia mau meminta maaf atau bertaubat.

Hukum Pukul Memukul

Dipukul itu sakit, dan memukul itu harus keras karena kalau pelan dia bisa balas. Jika dipukul itu rasanya sakit itu sebuah pengetahuan dan pengalaman jika rasanya sakit maka jangan lakukan itu pada orang lain. Orang yang memukul itu harus dibalas agar dia juga tahu bahwa yang dilakukannya itu menyakiti orang lain.

Semua yang orang lain lakukan terhadapmu apapun itu entah dalam hal kebaikan ataupun keburukan semua akan berharga. Berharga untuk dirimu. Kau akan menjadi lebih tahu dan berilmu tentang semua yang berkaitan dengan rasa atau perasaan. Baik itu untuk jiwamu dan ragamu.

Perlakuan terhadapmu semisal dipukul itu bersifat fisik. Dan jika ada yang menusuk dan mencabik-cabik, membuat hatimu hancur itu bersifat perasaan. Apapun yang kau terima dan rasakan dari orang lain jika itu buruk maka jangan lakukan itu untuk orang lain. cukup untuk dirimu belajar lalu mengerti dan jika kebaikan yang orang lain lakukan untukmu maka berbagilah, contohlah dan lakukan seperti hal serupa bahkan boleh lebih kamu berikan untuk orang lain. Dan nanti kaupun akan mendapat yang lebih.

Pengganti Yang Lebih Baik

Suatu hari ada seorang anak bersama ayahnya ingin keluar berjalan-jalan atau berlibur di suatu tempat. Dalam perjalanannya si anak ini amat senang karena bisa berlibur bersama ayahnya. Namun dalam perjalanannya menuju tempat tamasya tersebut tanpa disadari hp kesayangan anak ini hilang. Mungkin jatuh dijalan. Karena meskipun mereka berdua telah mencari dan menelusuri jalan yang dilewati namun hasil tetap tidak menemukannya.

Rasa bahagia si anak itu hilang seketika. Yang ada menjadi murung dan kehilangan mut. Anak itu mengajak ayahnya untuk pulang saja karena terus memikirkan hpnya yang hilang. Lantas sampai rumah anaknya menangis karena hp yang hilang itu adalah hp satu-satunya yang dimilikinya.

Tetapi si ayah tak tinggal diam ia ingin tetap melihat anaknya ini tidak sedih dan murung lagi. “Udah nak jangan Bersedih lagi” kata ayahnya.

Si anak itu justru bertambah sedih. Ayahnya mencoba menghiburnya lagi dengan mengatakan “tenang saja nak entar besok bapak beliin hp yang baru lagi” si anak mulai cerah lagi mukanya mendengar perkataan ayahnya meskipun belum tenang seratus persen.

Penyesalan Abadi

Pepatah bilang penyesalan itu di belakang demikian juga sebuah pertanyaan yang mungkin jawabannya sama yakni siapa yang gak pernah punya penyesalan dalam hidupnya. Pasti semua pernah merasakan. Sebenarnya rasa menyesal itu mengandung hal positif karena dengan menyesal atas perbuatan yang salah dan khilaf itu bisa direnungkan sebagai bahan koreksi atau introspeksi diri. Penyesalan itu renungan diri paling dalam. Orang yang gak pernah menyesali kesalahan-kesalahan yang dilakukannya ia tak akan pernah berubah menjadi lebih baik. Justru semua hikmah dan pelajaran itu bisa diambil dari sebuah penyesalan.

Dan yang terpenting selama kita masih hidup didunia, tak ada namanya kata terlambat untuk menyesali dan komitmen untuk tidak mengulangi apa yang kita sesalkan tersebut. Mungkin kata taubat itu bahasanya terlalu tinggi, buat yang awam mungkin lebih sederhana dan bisa dimengerti dengan kata penyesalan. Karena betapa sangat inginnya orang yang telah wafat dihidupkan lagi meskipun sesaat agar dia bisa berbuat amal shaleh yang banyak. Tetapi apa yang terjadi jawabannya sudah “terlambat” karena sebelumnya telah diberi kesempatan hidup dan untuk apa waktu selama hidupnya. Dan inilah yang dimaksud penyesalan abadi.

Ngomen Apa Dikomen

Ada orang yang hidupnya sibuk mengomentari kehidupan orang lain. Ada orang yang suka menyela dan komen sebelum pembicaraannya selesai.

Ada pula orang yang ga suka dikomen tapi dia suka ngomen orang lain. Ada juga yang butuh komentar.

Komentar itu syarat jalannya kritisi suatu hal. Entah itu sebuah karya atau perbuatan kita. Ada komentar yang memang benar-benar dibutuhkan bahkan ada pula komentar seperti sampahan.

Ada orang yang merasa telinganya panas karena bertubi-tubi mendapat komen yang buruk bagi kita. Tapi sesungguhnya hal itu tak masalah selama kita bisa menyaring dan menyimaknya mana kata-kata yang bermakna dan tidak. Jika baik untuk kita maka ambil dan renungkan dan jika hanya sesuatu yang negatif maka pikiran itu tidak penting.

Ada saatnya kita suka mendengarkan Komentar-komentar jitu orang-orang berilmu agar kita mendapat ilmu dan pencerahan baru. Sedangkan komentar yang memperburuk keadaan kita maka wajib hal itu ditinggalkan.  Kalau ga suka di komen maka kita harus bersabar untuk tidak mengomentari orang lain sebelum diminta dan diijinkan olehnya.

Prestasi Terbesar

Prestasi terbesar bagi seorang mukmin adalah bisa meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Rabnya, dapat menambah iman, amal shalih dan perubahan akhlak lebih baik.

Kita boleh miskin harta, jabatan, titel, atau kehormatan lainnya tapi jangan sampai kita miskin akhlak, miskin iman dan miskin amal shalih.

Adakah yang mengeluh tentang keadaan ketidakpunyaan dan ketidakmampuan yang bersifat duniawi tetapi dia tidak gelisah dan memikirkan bekal atau amal yang kita miliki untuk kampung akhirat.

Banyak yang bersenang-senang di dunia namun pada Endingnya mendapat kepahitan dan keterpurukan karena terpesona oleh dunia dan lupa pada akhirat.

Bilamana setiap hari kita Semangat mengejar dunia mestinya kita lebih semangat lagi untuk mengejar akhirat.

Boleh kita punya uang banyak, punya rumah, kendaraan mewah, pangkat dan kehormatan mewah lainnya. Tapi semua itu belum tentu membuat hati atau hidup kita tenang.

Terlebih jika semua itu diperoleh dari yang bukan hak kita. Gak ada seorang pun yang merasa tenang melainkan karena berdzikir/mengingat Allah. Qs. Ar-Ra’du:28.

Berdamailah dengan masa lalumu

Jika memang waktu cepat berlalu tapi masih banyak orang yang susah melupakan masa yang lalu itu. Jika memang kau bisa menghapus semua masa yang lalu. Saya berani acungkan jempol. Saya akui kau hebat. Apapun yang kau lakukan, semakin keras kau berusaha melupakannya maka semakin tajam pula ingatan tentang masa lalu itu. Bahkan semakin subur memori masa lalu itu di kepalamu.

Baik masa lalu tentang kebaikanmu pada orang lain atau sebaliknya. Masa yang indah ataupun yang buruk mana bisa kau lupakan. Karena hal itu seperti buku catatan abadi yang sampai kapanpun dan seumur hidupmu tetap akan teringat dan terus menghantui. Namun dari catatan masa lalu itu banyak hal yang bisa membuatmu belajar tanpa penyesalan yang membuatmu merugikan dirimu dan orang lain.

Rasanya tips-tips yang ada untuk lupakan masa lalu itu hanyalah teori belaka. Bahkan yang menulis tips tersebut belum tentu dalam praktiknya berhasil. karena menurut saya kata yang bijak adalah yang lalu biarkan berlalu. Artinya biarkan mengalir apa adanya.

Rugi Itu Karena?

Rugi itu ketika gagal untuk memperbaiki diri. Rugi itu ketika kita mengingkari janji diri sendiri untuk berubah yang lebih baik.
Rugi itu ketika waktu dan kesempatan yang tersedia disia-siakan.


Rugi itu ketika merasa ujub dan memiliki rasa bangga diri. Rugi itu marah ketika merasa tersindir dan tak terima ketika diberi saran dan kritikan terhadap kekurangan kita.
Rugi itu ketika kehilangan seorang sahabat karena tersakiti oleh sepatah kata yang terpeleset oleh lidah kita
Rugi itu ketika kita sibuk oleh kepentingan duniawi dan minim dengan amalan yang berkaitan dengan akhirat
Rugi itu ketika kita berniat baik lalu tak terealisasikan


Rugi itu ketika kita menulis dan berkata-kata yang buruk dan merugikan orang lain
Rugi itu ketika kita tak mampu menahan amarah


Dan rugi itu ketika lepas kontrol ketika kita bahagia dan tak mengingat pada yang susah
Rugi itu ketika kita lupa
Lupa, untuk bersyukur setiap saat atas nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita


Demi masa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. QS. Al-Asr:[103]1-3

Nenangin Diri Dulu

Nenangin diri dilakukan ketika kita mendapat masalah. Setiap orang tidak sama dalam menghadapi masalah atau mengatasi masalah tersesebut. Terkait dengan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan serta lingkungan. Salah satu yang dipakai seperti nenangin diri. Kata-kata tersebut menafsirkan layaknya tak ingin diganggu. Ingin berdiam diri, merenung menyendiri.

Memang sepintas amat positif untuk mengkaji masalah. Namun jangan salah ketika kita bertindak seperti itu tanpa pertimbangan. Seperti bayak orang yang kita tinggalkan, banyak orang yang kita cuekin bahkan sampe kesemprot semua, serta males berkomunikasi dengan orang lain.Rasa gelisah, rasa marah dan emosi yang menyimpulkan dan mengambil tindakan untuk menenangkan diri cukup bagus. namun lebih bagus lagi hal tersebut tidak dilakukan tanpa berlebihan. Misalnya pergi ke suatu tempat yang jauh dari rumah, ngurungin diri dikamar, berhari-hari tidak makan, atau menjauh dari orang yang ada disekitar. Karena itu justru cenderung menyakiti diri sendiri. Memangsih terkadang diri kita butuh dengan yang namanya sendiri untuk evaluasi. Namun alangkah baiknya dihadapi dengan santai dan tenang menghadapi apapun itu masalahnya.Daripada buang tenaga untuk keluar rumah atau pergi kesana kemari, pergi ke suatu tempat atau mungkin mencoba lari dari masalah. Mendingan muhasabah, segera perbaiki dan itropeksi kesalahan diri sendiri. Istigfar sama Allah SWT. Shalat malam, ngaji, berdoa dan tawakkal sama Allah. Serahkan semua sama Allah ikhlas dan belajarlah ridha dari setiap kejadian atau kenyataan. Baik saat keadaan pahit maupun manis. Jangan pernah untuk menutupi diri sendiri karena setiap masalah pasti disiapin untuk solusinya oleh Allah. Ceritalah, terbukalah pada orang terdekatmu, pada orang yang kau percayai. agar tidak salah paham, agar tidak memperunyam masalah yang kita hadapi. Terlebih merusak dan merugikan orang lain.

Masa Lalu Bukan Untuk Ditinggali

Jika masa lalumu indah, maka janganlah berangan untuk kembali. Karena mustahil yang berlalu akan kembali. Jika masa lalumu buruk, maka janan kau pikirkan lagi jangan kau gunakan otakmu untuk sibuk memikirkan masalalu karena seburuk apapun ia hanyalah kenangan pahit dan seburuk apapun masa lalu, masa depan itu masih suci.

Bagaikan kertas putih yang belum tergores pena, tulisan atau tinta.Masa lalu adalah dibentuk dari masa kini yang terus bergeser dari masa kemasa. Jika masalalumu ingin menjadi indah, maka kau jaga masa sekrang ini dengan mengisinya dengan sebanyak-banyaknya kebaikan. Begitupun masa depan. Kau dapat mengukirnya dan membuat langkah awal untuk kedepan dari saat ini. Akan berpenaruh baik pada asa lalumu atau masa depanmu.Mungkin masa lalu itu seperti kaca sepion. Perlu dilihat, direnungkan dan jangan lupa ambil hikmahnya. Agar menjadi pertimbangan dalam setiap tindakan dan mengambil keputusan kedepan.. Kata orang hidup itu hanya tiga masa. Yakni hidup pada masa silam atau masa lalu, masa sekarang dan amasa yang adakn dating. Semua apapun yang terjadi adalah sebesar hasil usahanya masing-masing. Karena Allah tidak akan pernah mengubah keadaan seseorang kecuali da sendiri yang mau mengubahnya.Adapun hasil dari usaha tersebut adalah kita pasrahkan kepada Allah.

Belajar Membaca Orang

Belajarlah membaca atau membuka karakter seseorang, karena disitulah kunci kita agar bisa bergaul dan berteman agar kita dapat mengerti atau memahami keadaan orang tersebut. Jika sudah mengetahui karakter atau watak yang sebenarnya maka kitapun tinggal menyesuaikan diri kita dengan mereka.

Bahkan kitapun harus mengetahui mana yang namanya musuh dan mana yang namanya teman. Disni lebih cenderung hanya untuk mengetahui dalam tanda kutip “Cukup tau aja” tanpa balas dendam atau melampiaskan kebencian atau kedengkian pada mereka. Jika kita sudah bisa membedakan dan mengetahui karakter mereka. Kita tak akan susah berteman dan berkomunikasi dengan baik. Setiap kepala beda pemikiran beda pendapat dan beda segala-galanya. Gak semua orang suka bercanda, gak semua orang pendiam. Gak semua orang suka keramaian gak semua orang suka kesepian.

Gak semua orang suka jalan-jalan. Dan gak semua orang ingin berdiam dirumah. Semua punya kebiasaan dan karakter masing-masing. Ada yang murah senyum ada yang cemberut. Ada yang genit ada yang sopan. Ada yang pemarah ada yang amat ramah. Ada yang tegas tapi adapula yang berkharisma. Semua perbedaan itu sebetulnya membuat kita mudah untuk menilai dan memilih serta mengukur diri kita seperti apa.

Berorganisasi Berarti Membentuk Karakter

Belajar berorganisasi saya dimulai sejak bangku SMK, kebetulan sekolah saya di SMK Muhammadiyah Serang dan lulus sekitar tahun 2008. Disitulah saya belajar banyak tentang organisasi. Khusunya organisasi OSIS. Belajar bagaimana menyusun pengurus dan program kerja. Dimuhammadiyah namanya bukan OSIS melainkan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).

Jadi saat saya sekolah mengenak banyak organisasi dari pimpinan pusat hinggan pimpinan ranting.Tetapi dari semua itu hal yang unik justru ketika pemilihan ketua, saat itu saya terpilih menjadi ketua IRM. Sedangkan kemampuan atau kecerdasan saya tak terlalu dibandingkan dengan kandidat lainnya. Seingat saya saat itu hanya dari pergaulan yang baik, suka menyapa dan tidak sombong.

Akhirnya saya berkesimpulan mungkin menjadi pemimpin itu salah satu faktor yang harus dimiliki adalah karismatik. Yakni tak sombong dan memiliki sifat sosial yang baik terhadap anggota atau teman-temannya.Bisa dikatakan akhlak lebih tinggi daripada kecerdasan atau kemampuan kepemimpinan seseorang itu sendiri.Belajar berorganisasi atau belajar menjadi pemimpin adalah layaknya harus terus belajar. Dari hal yang tidak tahu menjadi tahu, dari hal yang tidak bisa menjadi bisa. Dari seseorang yang polos hibgga berkompeten.

Perjalanan Singkat

Setiap momen atau perjalanan menuju suatu tempat adalah sebuah proses. Entah menuju kesuksesan atau keberhasilan. Tak banyak orang menceritakan tentang kegagalannya. Melainkan mayoritas menceritakan dan melihat hanya keberhasilannya saja. Karena benar saja kita tak pernah tau orang itu seberjuang seperti apa. Terutama masalah waktu. Pastinya selalu meluangkan dan memakan waktu benar-benar fokus untuk melakukan sesuatu untuk menggapai tujuan atau impiannya.

Waktu lebih atau ekstra selalu diutamakan untuk melakukan rencana-rencana yang telah dibuat. Dan pastinya bukan sekali dua kali akan tetapi terus mencoba dan mencoba lagi. Terkait tujuan keduniaan atau mengenai akhirat. Semua terjadi adalah dari hasil kerja keras. Tetapi ingat bukan hanya tujuan atau cita- cita saja yang dipikirkan dan dinikmati tetapi justru prosesnya.Kita itu sering tidak menikmati hidup. Inginnya cepat sukses, segera doanya ingin terkabul, segera ingin hidupnya naik derajatnya.

Segera masalahnya ingin selesai. Tetapi kita sering melupakan step demi step tahap demi tahap darimana dan sampai mana pencapaian kita. Padahal proses juga harus dinikmati. Dan proses itulah yang mendewasakan dan membuat kita lebih bijak dalam hidup.Termasuk nafas kita yang setiap hari kita hirup, waktu luang yang kita gunakan semuanya akan menjadi perjalanan yang singkat ketika segalanya telah berlalu dan tiada ada kesempata lagi untuk mengubah kembali.Lihatlah kilas balik hidup kita sebelumnya, dari sejak lahir, sekolah, kuliah, menikah, hingga usia senja dan wafat.

Keberkahan 22222

Rupanya ditahun 2022 ini ada tanggal cantik yang pada umumnya banyak momen yang diabadikan dan dikaitkan dengan 22222. yakni tanggal 22 Februari 2022. Ada yang mungkin mengambil tanggal cantik ini untuk sebuah acara sakral yakni pernikahan, kelahiran maupun acara sepesial lainnya. Yang pasti tanggal ini akan mudah diingat. Kebetulan tanggal ini juga hari kelahiran Saya, dimana di tahun ini banyak kejutan dan anugrah yang diberikan oleh Allah swt yang harus saya syukuri. Meskipun saya agak telat membuat tulisan ini, yang harusnya kemarin-kemarin diposting. Baru kali ini juga ditahun 2022 saya melanjutkan tulisan edisi nasehat pribadi part yang ke 22. rasanya terakhir menulis cukup lama sekitar lima tahun lalu atau pada tahun 2017.

Ok, Cerita ini diawali dari dua tahun lalu Pandemi mulai menyebar dan mobilisasi dibatasi termasuk acara sakral baik pernikahan mapun acara-acara penting lainnya dilarang oleh Pemerintah. Tetapi untungnya dua tahun lalu tepatnya tanggal 05 maret 2020 acara pernikahan saya masih bisa terlaksana meskipun beberapa minggu kemudian ada larangan untuk menghindari kerumunan.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!