BUDAYA MENABUNG

Mengapa budaya menabung harus di tanamkan pada diri setiap orang, apa penting dan manfaatnya menabung. toh menabung tidak akan menjadi kan kaya. Ada beberapa quote yang berseliweran di pikiran kita penting dan tidaknya budaya menabung dan tanpa disadari mungkin apa yang dibeli saat ini adalah hasil dan menabung misalnya beli baju, beli makanan, kendaran, rumah, properti, tanah, perhiasan dan lain sebagainya.

Misalnya Sakit lalu berobat dan dirawat tapi belum dapat gajian apa bukan ngambil dari tabungan. bilakah tidak uang yang cukup dan mendesak atau Saat mendapati masalah keuangan lainnya, apakah bisa pinjam ke tetangga, teman atau orang lain. Diperbolehkan hutang memang secara hukum agama, tapi alangkah baiknya hidup tenang tanpa hutang bukan?

Mana mungkin ada perbankan dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan finansial jika kita tidak mau menabung. meskipun pada kenyataan tabungan atau uang yang disimpan di bank Itu diputar kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kur.

Sudah banyak sebenarnya literatur tentang menabung. Ada pula yang mengumpamakan sedia payung sebelum hujan. Sebuah istilah yang berarti antisipasi sebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan.

Gemar Kemasjid Sejak Usia Dini

Biarkan mereka meskipun mengaji masi belum lancar, biarkan mereka tertawa dan bercanda menikmati masa masa indah diwaktu kecil.
Jika masih kecil tak mau kemasjid bagaimana nanti saat dewasa?
Berikan motivasi dan kenyamanan untuk anak-anak.
Mana mungkin mereka mengerti tentang tatak rama dan adab dimasjid mau datangnya saja sudah bersyukur.

Senang bermain apa lagi mau solat berjamaah atau ikut belajar ngaji dan bebersih masjid.
Mungkin bagi orang dewasa anak-anak hanya penganggu dengan tingkah mereka yang suka menyampah dan berteriak bercanda kesana kemari. Tapi bila yang dewasa mengerti mungkin tak akan memarahi atau mengusir mereka. Karena mereka adalah regenerasi yang akan melanjutkan atau menjadi orang-orang yang akan memakmurkan masjid.

Ngaji, solawatan, belajar solat sampai bermainpun bila bisa harus dibuat nyaman agar mereka tetap menyukai masjid hingga dewasa nanti gemar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan masjid.
Alif, baa, ta sa… Walaupun itu yang saya bisa, saya usahkan untuk diajarkan dibimbing buat anak-ank yang semangat mengaji. Dan foto ini diambil saat saya mendampingi tadarus quran saat bulan ramadhan (memikran.).

Filosofi Mendaki Gunung

Orang lain akan menyangka kau orang gila saat menaiki gunung yang dianggap hanya pekerjaan sia-sia. Orang lain akan mencacimu ketika kau belajar untuk naik gunung karena orang lain tak tau apa yang kau cari disana. Orang lain akan senang, ketika kau mengurungkan niatnya.

Mematahkan langkah semangatmu, untuk tidak melakukan perjalananmu kesana.Orang lain itu seperti setan, yang menggodamu dan menakut-nakutimu, agar kau tak berani mengambil keputusan. Untuk cepat berencana dan beranjak menuju gunung.Padahal gunung itu bagaikan cita-citamu, tujuanmu karirmu dan semua keinginan-keinginan muliamu, tetapi apa yag terjadi, justru banyak tantangan dan rintangan yang berasal dari sekelilingmu.Kau akan mendapatkan prasangka buruk, cacian dan pasti banyak orang yang ingin mematahkan semangatmu untuk menuju kesuksesan ituGodaan yang membuatmu berpaling, untuk berperilaku malas-malasan murung tak percaya diri, dan sifat pesimistis itu semua musuhmu. Kau tak boleh ramah dengan semua itu karena kau harus melawannya.Ketika kau sedang melangkahkan kaki, mulai menuju sukses. Orang lain akan menakuti dengan kegagalan yang belum tentu terjadi.

Perjuangan dan Kehidupan Sederhana di Suku Baduy Lebak Banten       

Siapa yang pernah dengar kata badui? siapa barang kali diantara kita yang sudah pernah kesana? atau hanya lihat dan dengar dari medsos, atau via televisi serta youtube?. Beberapa tahun lalu sebelum masa pandemi datang, kali pertama saya ketempat yang katanya lokasi wisata alam dan kearifan lokal. dulu saya hanya katanya-katanya dan mendengar dan melihat dari beberapa cerita dan tayangan melalui media baik televisi maupun mendsos atau youtube. dan pada Minggu, 16 Januari 2022 saya berkunjung kembali bersama teman-teman dari keluarga besar smkn1 puloampel serang banten.

Mungkin tulisan ini menjadi saksi atas perjalanan observasi dan pengamatan  serta sebagai pendidikan untuk kita semua. yang pastinya sudah banyak dan sering kita dengar dari penjelasan dan tayangan yang sudah-sudah. namun akan saya tulis kembali bebarapa momen yang saya lihat disana.

Pertama, ingin saya jelaskan dulu bahwa orang baduy terbagi dua yaitu baduy dalam dan baduy luar. sayangnya saya hanya bisa melihat baduy luar padahal sangat penasaran apa saja yang ada pada baduy dalam. namun meskipun demikian saya tetap bersyukur bisa melihat-lihat yang ada di baduy luar.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!