Masa Lalu

Layaknya motor ada kaca spionnya. Dan kita tau apa sebenarnya fungsi dari kaca spion tersebut. Memang kaca spion dipasang untuk melihat sesuatu dibelakang. Namun pada hakikatnya adalah agar ketika menuju jalan kedepan tidak ada keraguan dan menghidari dari segala kecelakaan. Bagaimana bila motor yang tak ada kaca spionnya, mungkin kita akan bingung dan lelah menengok belakang sedangkan disisi lain kita harus fokus jalan kedepan.

Begitu pula dengan kehidupan. Masa lalu kita layaknya kaca spion yang kadang harus dihapus, dilupakan, dikubur dalam-dalam namun sebaliknya masa lalu itu ada kalanya untuk kita ingat untuk kita ambil pelajaran atau hikmah agar kedepan jangan sampai jatuh pada lubang yang sama. Agar tidak salah mengambil tindakan dan keputusan. Prihatin dengan kehidupan masa lalu dan berhati-hati dalam melangkah untuk menyonsong masa depan.

Masa lalu sebagai cermin dan sebuah median rekaman atau jejak hidup agar lebih mantap dan tanpa ragu dalam menjalankan kehidupan yang akan datang. Menjadi lebih fokus pada tujuan kedepan bukan malah menjadi penghambat karena masa lalu masih menjadi bayang-bayang kelabu. Dan selalu meratapi serta trauma dengan masa lalu. Maka kau boleh melupakan masa lalu meskipun tak dapat kau menghapusnya. Namun kau harus tetap mengingat baik-baik untuk satu langkah dan tindakan-tindakan posistif kedepan menjadi lebih baik. Semoga kita dapat hijrah untuk jadi lebih baik. Amin.

Teh Manis

Suatu sore yang indah setelah seharian lelah menjalani waktu bersama, serasa lelah itu hilang ketika meminum teh manis hangat yang kau buat saat itu. Teh manis ini bukanlah sekedar teh manis biasa. tetapi menurutku ini adalah sebagai sikap yang manis pula. Tak hanya sekali melainkan berkali-kali kau tak pernah bosan. Sebelum aku duduk teh itu telah siap diseruput. Benar saja rasa bahagia itu bersemi meski awalnya begitu lelah campur senang ketiga menjalani hari bersama.Tak hanya itu, cinta memang tak memandang jarak yang jauh dan waktu yang panjang. Semua yang dijalani pasti menyenangkan namanya juga saat jatuh cinta. atau sedang mengejar cinta. Kegiatan dan aktivitas itu seperti mengantar kuliah, antar jemput kerja, ataupun mengantar saat membeli sesuatu keperluan orang yang kita cintai. Hal itu amat indah untuk melewatinya. Main kerumahnya, adalah suatu kebahagiaan tersendiri, meskpun adapula rasa kesal, dan rasa yang campur aduk. Dan itu amat bagus. Karena memang rasa harus berbeda dan terus berkembang. Bahkan sampai mengetahui kebiasaan, karakter, sikap dan hal-hal lain yang belum kita ketahui.Lambat laun sifat dan karakter orang yang kita cinta pasti dapat terlihat. Dan seterusnya terserah mau lanjut atau tidak. Sikap yang baik dan tidak, baik kekurangannya atau kelebihannya. Terserah. yang pasti sudah mengetahui karakter yang sebenarnya. Menjaga emosi dan ego pasti akan selalu diuji, dalam suatu hubungan. Maka bersabarlah saat merasakan sakit hati, rasa yang tak nyaman, tekanan dan tak lupa rasa cemburu. Semua itu bumbu dalam menjalin hubungan. Adapun jodoh maupun tidak pasrahkan semua kepada Allah.Termasuk orang yang saya ceritakan dalam tulisan ini toh tidak menjadi jodoh saya. Tetapi saya tetap berusah mengambil hikmahnya dari semua itu. Dan tak pernah melupakan kebaikan-kebaikan yang pernah dia berikan kepada saya. Mungkin kenangan manis itu harus dikubur bukan untuk diungkit kembali. Hanya dapat tersenyum dan menangis dalah hati saat teringat semua itu yang terjadi hanya menjadi masalalu. Termasuk teh manis yang selalu dikenang dan teringat. Karena telah memberikan rasa masalalu yang manis.

Sepatu Bolong

Kisah ini mungkin tidak sama dan tidak beda dengan kisah sepatu dahlan. Bermula dari ketidak punyaan dan kemiskinan. Sepatu untuk sekolah saja tak dapat membeli yang baru, karena kesulitan ekonomi. Bagaimana tidak susah jangankan membeli sepatu baru, untuk membeli bahan pokok seperti beras untuk sehari-hari saja sulit.Begitulah kisah ini saya tuliskan. Semasa Sekolah Dasar (SD) tak suka masuk sekolah beberapa minggu bahkan berbulan-bulan.

Jadi sampai dikira saya anak yang malas tak mau sekolah atau belajar. ya memangsih mungkin sebuah kesalahan atau tidak jika malas sekolah saat dalam keadaan ekonomi orang tua tidak baik dan memprihatinkan.Mungkin sepatu yang tak bermerek dan tak terlalu mahal saja kami tak mampu, sehingga selama belum punya sepatu pengganti yang bolong tersebut saya tidak mau sekolah. Karena setiap sekolah saya selalu dibuli dan memang saat sekolah juga saya tak merasa nyaman.

Apalagi saat pelajaran olah raga dan sudah pasti gak bisa lari cepat dan kegiatan olah raga lainnya.Semu itu sekelumit cerita dulu, yang masih polos dan tak mengerti apa-apa. Saya masih ingat bagaiman cerita sampai terbeli sepatu baru. yakni dengan cara menjual pisang ke pasar dengan cara dipikul sendiir dan berjalan berkilo-kilo dari rumah. Sebuah perjuangan yang Alhamdulillah selalu ditemani dan disuport oleh ibu saya. Jadi hasil dari jualan pisang tersebut alhamdulillah bisa terbeli sepatu baru. walaupun bukan yang mahal dan bermerk asalakan bisa untuk sekolah. Dan pastinya tidak menjadi anak yang malas. Sampai dijenguk sama teman-teman kelas dikira kenapa.Maka saat ini harus bersyukur ketika segalanya ada, apalagi saat ini sekolah serba gratis. Tak seperti dulu biaya sekolah mahal, belum untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.

Layang-Layang

Layang-layang adalah permainan yang paling aku suka semasa kecil dulu. Selain murah, bisa juga dibuat sendiri. Jadi sesuai dengan isi kantongku. Barang atau mainan lain yang bagus itu aku tak bisa beli, karena aku tidak punya uang. Orang tuaku buat makan saja sudah syukur, bagaimana bisa membeli mainan yang amat mewah dan mahal seperti anak-anak zaman sekarang.

Layang-layang juga cocok buat saya yang hidup dikampung kecil, bermain bebas disawah, tak memandang terik dan hujan, asal hati senang tetap dihajar.

Kebahagiaan yang tak terkira, walaupun perut lapar dan tak punya uang, seharian kuat bermain layang-yang. Serasa diri ini terbang melayang bebas. Asal jangan seperti pribasaha cintanya seperti layang-layang main tarik ulur hehe. Tetapi bukan hanya itu, yang ingin aku ceritakan lewat tulisan ini. Jadi begini. Kenapa aku menyukai layang-layang?. Karena cuma layang-layang yang dapat menghibur kegalauan dan kegabutan aku. Saat itu aku males sekolah. Karena aku belum bisa baca dan menghitung apalagi menghafal materi.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!