Figur dan Teknologi

Fenomena ini telah menjadi budaya baru yang berkembang sangat pesat, baik dalam bentuk bermain media sosial maupun bermain gim. Tidak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa dan orang tua pun sulit lepas dari HP. Tak heran jika masyarakat kini disebut sebagai masyarakat konsumtif, gemar membeli HP baru dan menghabiskan kuota internet tanpa berpikir tentang karya dan produktivitas.

Khususnya bagi anak-anak sekolah dasar, perlu adanya perhatian agar tidak terjebak dalam penggunaan HP yang berlebihan dan berdampak negatif.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Orang tua menjadi teladan. Usahakan tidak bermain HP di hadapan anak, kecuali untuk hal penting seperti menelepon, mengirim pesan, atau urusan pekerjaan mendesak.
  2. Lakukan pengawasan terus-menerus. Walaupun sulit, orang tua wajib memantau sejauh mana anak menggunakan HP dan mengakses internet, apakah untuk hal yang bermanfaat atau sebaliknya.
  3. Berikan batasan waktu. Jika anak sudah terbiasa bermain HP, buatlah aturan yang jelas antara waktu belajar dan waktu bermain HP, agar anak tidak tidur larut dan tetap fokus saat belajar di sekolah.
  4. Edukasi anak tentang manfaat teknologi. Arahkan mereka untuk memanfaatkan HP sebagai sumber informasi dan pembelajaran. Dengan begitu, waktu dan tenaga mereka tidak terbuang sia-sia.

Saya pernah berinteraksi dengan seorang anak SD yang sangat cerdas dan berwawasan luas. Ia mampu berbicara tentang hari-hari nasional, pahlawan, dan berbagai pengetahuan umum. Ketika saya tanyakan mengapa ia begitu pandai, ia menjawab bahwa ia banyak belajar dari HP — menonton video di YouTube, TikTok, dan media sosial lain yang berisi konten edukatif.

Dari sini kita belajar bahwa teknologi tidak selalu berdampak negatif, asalkan digunakan dengan bijak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!