Nyatakan Cintamu,Jangan Suka Memendam Rasa

Apa yang sedang engkau rasakan saat ini? Benarkah engkau sedang memendam rasa cinta atau sayang pada seseorang. Jika iya, lalu mengapa engkau tak berupaya untuk mendapatkannya. Mendapatkan seperti yang kau inginkan.

Sebelum berlanjut, tanyakanlah pada dirimu. Tuluskah rasamu untuknya. Pertanyaan itu harus segera kau jawab karena kau akan mendapat hal sesuai dengan niatmu. Seseorang yang tulus akan berbeda dengan orang yang iseng atau hanya menjadi pengisi kekosongannya saja. Atau bahkan menjadi bahan taruhan bagi sebuah kelompok atau inidividu lain.

Langkah awal saat bertemu setidaknya kau harus bersikap sopan padanya, menghargainya dan mendengarkan apa yag ia katakana serta diselingin dengan memujinya tanpa berlebihan. Saat melihat dia sibuk, katakan padanya “apa yang bisa saya bantu” jika ia menolak tawaranmu perhatikan sejenak apa saja yang ia butuhkan dan kerjakan. Jika kau sudah paham segera saja kau ambil tindakan untuk membantu atau meringankan segala kesibukan atau tugas-tugasnya.

Menjaga Cinta

Cinta itu suci, sebagaimana sudah menjadi fitrah manusia sebuah rasa yang dititipkan dari Tuhan. Satu hal yang harus di jaga keindahan dan makna cinta itu sendiri.

Selayaknya cinta banyak yang menginginkan dan mendabakannya, namun tak banyak yang dapat menjaga dan atau merawat nilai cinta yang suci itu. Setiap mengatakan cinta, manusia akan tertuju pada satu hala atau satu makhluk. Padahal pusat dari cinta itu adalah mencintai pencipta makhluk tersebut. Semua Segala aliran cinta akan bermuara cinta pada Tuhan-Nya. Karena segala yang manusia cintai itu berasal dari sang Penciptanya.

Namun kesalahan manusia itu adalah tertukar antara cinta dan nafsu. Ketika cinta dikuasai oleh nafsu. Disitulah nilai cinta tak lagi suci karena terkotori oleh nafsu tersebut.

Cinta adalah pendorong seseorang untuk tetap semangat. Tetapi mengapa banyak manusia yang lemah dan putus asa karena cinta. Karena cinta yang tak sepadan karena hakikat mencintai tanpa melibatkan Tuhannya. Manusia terus sibuk dan terlena oleh nafsunya. Sampai sampai tak tersadar cintanya akan membawa kesesatan dan kekecewaan bila memuja nafsunya tanpa mengembalikan fitrah cinta itu sendiri. yang disebut menjaga cinta. Tetap menjaga cinta agar tak lolos dari hakekat cinta sebenarnya.

Istana Cinta

Suatu malam aku bermimpi melihat wajahmu namun tak tau sedikitpun siapa namamu. Aku juga selalu berdoa disetiap sujud malamku. Tuk memohon petunjuk tuk didekatkan jodoh dan permudahkan segala urusan.

Dua tahun lalu kita tak saling mengenal namun mengapa dipersatukan. Meski tak ada doa yang terkait dengan namamu namun mengapa kau yang ditemukan dan didekatkan untuk menjadi makmumku.

Banyak hati namun silih berganti mencari tempat untuk berlabuh yang abadi. Banyak cinta dan rasa yang dihimpun namun hilang begitu saja seperti debu yang dihempas angin maupun ombak.

Mungkin tujuan bukan pilihan melainkan hati dan ketulusan yang menitikkan untuk menemukan cinta yang hakiki. Pun manusia hanya berkeinginan dan berusaha tapi ada yang lebih tahu jawaban doa dan akhir yang terbaik untuk hamba-Nya.

Karena sebagaimana rizekeki, jodoh, dan maut bagai tamu tak diundang yang datang tanpa diduga.

Sementara aku mengira dengan si ini si itu bahagia. Namun semua itu hanya kamuflase. Seperti cangkir emas yang berisi air cuka. Hanya melihat dengan mata. Padahal jelas meski gelas biasa tapi berisi madu. Itulah penglihatan manusia jika melihat seseorang dengan hati. Bukan dengan akal dan nafsunya. Yang melihat indah dari luarnya saja.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!