Ini merupakan kesempatan emas bagi generasi saat ini. Karena tak semua daerah di Indonesia telah terkoneksi jaringan online seperti di daerah Provinsi Sulawesi Barat. Amatlah rugi bila kesempatan emas ini tak dipergunakan dengan baik. Juga kesempatan bagi siapapun yang ingin belajar dan mengembangkan dirinya secara otodidak. entah itu keahlian, skill, atau ingin menggali ilmu pengetahuan lainnya yang ingin kita kuasai. Jangan malu untuk menjadi pemulung buku, dan jangan sungkan untuk terus berbagi saat kita memiliki banyak koleksi buku pribadi baik yang berbentuk cetak maupun digital. Karena alangkah sedihnya bila ada seseorang yang haus ilmu dan ingin belajar tanpa didukung oleh fasilitas termasuk minimnya buku yang ingin dibaca. Kini amatlah mudah hanya lewat Whatsapp saja kita bisa berkirim file buku ataupun bahan literatur bacaan lainnya.
Ingatlah pepatah mengatakan Buku Lama Adalah Buku Baru bagi Mereka yang Belum Membacanya. Inilah kalimat yang membuat saya terus semangat memburu buku bekas. Karena buku bekas memberikan kesan tersendiri dan memiliki filosofi khusus. Salah satunya adalah kita membeli buku aslinya bukan bajakan, memberikan rumah baru atas perpindahan dari pemilik atau pembaca buku pertama dan seterusnya, penghargaan bagi penulis buku bahwa kita selalu menjaga kelestarian dan kecintaan kita terhadap membaca dan terhadap buku.Serta menghargai sebuah proses usaha seorang penulis dalam menyusun atau mengarang buku. Di antara halaman-halaman yang pernah disentuh oleh pembaca lain, tersimpan cerita-cerita yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh pembaca baru. Buku bekas membawa pesona dan daya tarik tersendiri. Setiap tanda peraba, coretan, atau catatan yang ada di buku bekas menjadi jejak perjalanan intelektual dan emosional para pembaca sebelumnya.
