Kadang kekalahan itu sering kita pelihara, contohnya kita sering kalah dari rebahan dibandingkan olahraga untuk menjaga kesehatan, kita lebih enak bodoh dibandingkan terus belajar dan mengembangkan potensi semaksimal mungkin. Kita sering menunda pekerjaan dan menyia-nyiakan waktu, lebih suka mengeluh daripada memperbaiki, lebih suka menilai kekurangan daripada kelebihan, merasa paling pintar, pandai padahal tak punya wawasan yang luas.
Banyak orang yang kalah dan menyerah tapi banyak juga yang bisa melewati masa-masa sulit dan berat, lalu berhasil dan bisa terlihat setiap kesuksesan pasti ada cerita kekalahan di baliknya.
Apalagi bila seorang muslim. Sebagaimana seringnya setiap 5 waktu ada seruan marilah shalat, marilah menuju kemenangan. Tapi banyak yang luput dan meninggalkannya dalam artian kita sering kalah dengan keadaan. padahal kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa siapa saja yang tidak merespon panggilan adzan maka dia tidak akan mendapatkan kemenangan atau keberuntungan dan bukan orang-orang yang menang.
