Antalogi Puisi Aat Atoilah

  • Kau
  • Hanya doa
  • Binar matamu
  • Teknologi dan budi pekerti
  • Keabadian cintamu
  • Tak semudah itu
  • Penantian terindah
  • Tinggal bayangan
  • Taman asmara
  • Setelah aku baca
  • Satu detik yang sama atau berbeda
  • Mobil tua
  • Kesunyian 
  • Perjalanan kita
  • Pasar malam
  • Mencintaimu
  • Memetik gitar
  • Malam itu
  • Lontaran rindu
  • Ketulusanmu
  • Perasaan yang sama
  • Ketika mataku terbuka
  • Ketika cinta telah tercipta
  • Kehadiranku
  • Kau yang menghilang
  • Kau yang kuinginkan
  • Perasaan yang sama
  • Disinilah
  • Bulan purnama’…
  • Buku
  • Bukan surat terakhir
  • Bukan milikku lagi
  • Binar matamu
  • Adzan
  • Pemimpin
Kau

Kau seperti mentari yang tak pernah hilang dan terbenam
Kau Pun seperti rembulan yang tak pernah redup.
Kau yang pertama telah mengusik hati ini dari sedih, jenuh dan takut, berganti menjadi sejuta bahagia.
Aku seperti perahu karam jika kau tak memanggilku oleh cintamu.
Karena cintamu membangkitkanku dari lelap dan keputusasaanku.

Kau bangkitkan aku untuk semangat dan membuka mata hingga sanggup melihat indahnya warna-warni dunia.
Kau yang mengajarkanku untuk senantiasa tersenyum
Tersenyum yang begitu manis meski sedang menghadapi kehidupan yang begitu getir.

Bersama kau…
Kedamaian itu ada, namun apakah aku menentramkan?
Semoga harapan itu tak pernah pupus oleh waktu hingga ku gapai dan meraih serta mempertahankan cintaku untukmu tanpa terdiam.
Kau boleh menghilang dan pergi sesukamu bila aku tak bisa membuatmu bahagia
Asalkan kau tau keabadian cintaku adalah untukmu kasih.*aA#
 

Hanya Doa

Hanya doa ku panjatkan Tanpa mendekap rindu sunyi tanpamu
Bersama kata-kata ini
Ku sirami taman-taman bunga cintaku
Sampai akhirnya dapat menahan tangis
Tragis setelah ketiadaanmu disisiku
Terbentangnya waktu, melahirkan sebuah tanda tanya

Kapankah perpisahan berakhir
Aku ingin segera saja mengulang pertemuan saat pertama kali kita berjumpa dengan ceria karna begitu indah.
Secercah harapan terus ku ukir agar tak pernah terhapus dan memudar karena debu
Debu yang pernah membuat kita risau dan memisahkan kita.
Jika kau tak bisa hadir dalam nyata. Cukuplah datang meski dalam mimpi dan khayalku.

Karena itu pun cukup membahagiakanku
Dan akupun hanya dapat berharap dan berdoa semoga kau tetap terjaga dalam lindungan-Nya.
Dan kau masih menjaga cintaku serta mengekalkan namaku dalam hatimu.*aA#



Binar Matamu

Aku melihat cintamu dari binar matamu
Ketika engkau menatap tajam wajahku
Pancaran senyummu penuh ceria saat berjumpa denganku
Aku termangu dalam lamunanku
Sesaat engkau pergi dan tak ada dalam pangkuan cintaku
Kian rindu ingin selalu bersamamu

Bukakanlah cahaya agar terang
Dalam mimpi indahku tentangmu
Di Mata bibirmu ada sosok diriku yang kau inginkan
Dalam hatimu terbesit kegelisahan tak ingin kehilangan
Rasa yang ada di hatimu tak berbeda denganku
Rasa rindu, cemas, gelisah saat tak berjumpa itulah cinta

Duhai kasih, bawakan aroma rindumu untukku
Datanglah disaat gerimis cinta menghujani hatiku
Meski mentari cukup lama menampakkan dirinya
Semoga saja saat senja nanti kita bisa berjumpa
Di Tepi lautan cinta kita bermesra
Dalam pelukan rindu dan kasih yang tak dapat terpisah

Berhentilah sejenak tuk merebahkan tubuhmu, Tenangkan jiwamu
Tak perlulah kau meronta tak kuat saat kau jauh dariku
Karena disinilah aku selalu melihat binar matamu
Yang selalu menyejukkan hatiku dan bahagiakan hidupku. *aA#

01-06-2012

 
TEKNOLOGI DAN BUDI PEKERTI

Belajar gampang yang menyenangkan
Karena baca pesan sambil rebahan
Beli kuota sampai kantong kering
Baca buku sudah tidak sering
Karena diganti dengan teknologi informasi

Orang tua resah anak jadi payah
Tak sekolah maka tak dikasih upah
Jangan Tanya hari ini pelajaran apa
Karena halaman buku gigantic dengan chat Wa
Teriakan bapak/ibu guru tak ada
Karena gigantic dengan absensi dan list nama
Zaman terus berubah

Karenanya kita terus mempelajarinya
Meski teknologi semakin Berjaya
Namun budi pekertilah yang paling utama
Meski jabatanmu setinggi langit
Namun berbakti kepada orang tua;ah yang paling sulit
Berkacalah pada dirimu 
Agar kita lebih mengutamakan budi pekerti 
Daripada teknologi yang Berjaya. *aA# 


Keabadian Cintamu

Kini ku selalu membayangkan Perjumpaanku akan denganmu
Ditaman cinta kita berdua Dimuara jiwa kita bersama
Sebagaimana telah kau janjikan Atas kehadiranku yang kau impikan, Pastilah kau akan sambut hangat 
Dengan matamu berbinar bahagia
Dengan dekapan mesra atas nama cinta
Demikian pula dengan ku, Ku Ingin kau tau betapa lamanya 
Aku memimpikanmu lagi menantimu
Bayangan indahmu menjadi pelipur hari-hariku
Ku Ingin melupakanmu tapi malah rindu yang mengadu
Ku Ingin mengubur tentangmu, Tapi malah ku takut kehilanganmu, Begitu dalamkah cinta kita yang tak pernah usai. Hingga kau abadikan cintamu untukku
Kau semaikan kembali  dengan cintamu yang terjaga
Dengan ketulusanmu penuh harap, Benarkah kau tambatan hatiku? Karena kerinduanku memupuk keabadian cintamu
Lalu adakah ruang dan waktu
Yang sempat mempertemukan kita kembali
Membangun istana cinta yang kita impikan itu
Menyeberangi lautan, badai, ombak yang selalu menghadang
Ah.. mungkin hanya Tuhan yang tau
Jawaban atas semua harapan dan doa kita
Mungkinkah kita kan dapat mengeratkan 
Jari jemari tuk menggenggam cinta kita
Cinta kita yang takan pernah terlupakan
Keindahannya dari segala keindahan Bagiku keabadian cintamu, Menyadarkanku atas dirimu yang takan
Tergantikan oleh siapapun itu.*aA#

07-03-2012  


Tak Semudah Itu

Ketika mataku terpejam
Ku Tak ingin mengingatmu lagi
Kuingin mengusir mimpi-mimpi denganmu
Sejauh mungkin ku ingin melangkah
Tuk pergi dan melupakanmu
Kuingin hapus segala duka lara yang menyiksa
Kenangan yang mengikat
Segala masa silam yang mencekam
Ku Ingin lari sejauh mungkin
Hingga ku mampu lepaskanmu
Dan takkan pernah merindukanmu
Namun tak semudah itu 
Aku melakukan untukmu
Malah kau bersemayam dalam jiwaku
Menari-nari indah dilubuk hatiku
Semakin nyata bilaku rindu padamu
Semakin indah jika aku mengingatmu
Duhai tambatan hatiku
Aku tak ingin lepas darimu
Atas cinta kasihku, meski ku tak bisa menggenggammu
Lalu sampai kapan kisah ini kan berlanjut
Inikah saatnya kau kembali dalam dekapanku
Yang mengagungkan kesetiaanmu untukku. *aA#



 
Penantian Terindah

Selalu ku bayangkan hari yang penuh bunga
Malam yang penuh bintang nan rembulan
Hembusan angin sejuk senantiasa menyapaku
Aku yang tersenyum, mengingatmu
Terasa hangat bila merindukanmu
Kenangan manis seperti lukisan terindahku
Tergores dalam kanvas yang sempurna nan abadi
Cinta yang tak pernah lekang oleh waktu
Semakin tumbuh bersama kerinduan yang 
Terjaga dalam hati, Aku tak dapat berlari
Karna engkau mendekapku
Aku tak dapat melangkah
Karena aku selalu dalam pangkuanmu
Dan aku tak dapat melihat
Karena engkau menciumku
Dengan kata-kata kasihmu yang lembut
Kuingin hadir dalam penantian terindahmu
Yang selalu membawakan  asa membahagiakan
Begitu lama kurasa tak berjumpa
Semakin terasa indah penantian yang kita janjikan
Bersama kita saling merasa
Bilakah seuntai doa dapat mempertemukan kita
Sabarlah, dan jangan beranjak
Karna aku yang masih setia kan tetap menjadi milikmu
Dan itu jika Tuhan memberkati cintaku dan cintamu  
Janganlah kau bersedih hati,
Karna rasa ini tak bertepuk sebelah tangan
Bukan hanya kau yang menangis pilu menahan rasa rindu
Aku Pun sepertimu yang senantiasa merindukanmu
Tetaplah disitu
Dan aku akan datang memenuhi 
Penantian terindahmu atas kehadiranku untukmu. *aA#

30-03-2012 


Tinggal Bayangan

Ku menatap awan yang telah retak
Dan langit pula berwarna suram
Daun-daun merunduk
Angin terdiam membisu
Raga mendiam, tangisan memecah
 Hari menyesali masa
Yang tlah singkat berlalu
Tak lama kian bersamanya
Takan terdengar lagi kata-katanya
Perjumpaan yang kan tinggal bayangan
 
Kepastian perpisahan nampak memasrah
Semakin nyata di kelopak mata
Ucapan maaf atas segala khilaf saat bersama
Dan kemakmuran yang tak 
bisa beri apa-apa
Hanya sebuah doa suci yang ku panjat
 
Hanya sebuah harap yang slalu ku ingat
Mengiringi langkah cita-citamu
Berjalan hidup bahagia selalu untukmu
Tetap teguh dalam perjuangan ini
 Kau pergi bukan karena benci
Apalagi karena khianat
Akan tetapi kita berpisah
Karna telah tertuliskan oleh-Nya
Bahwa kita takan bisa bersama. *aA# 


Taman Asmara

Dimalam yang penuh damai
Kurebahkan tubuh ini
Pejamkan mata, hati dan telinga
Hanya rasa rindu yang menepuk dada

Aku selalu terbayang saat siang menjelang
Dari terbitnya sang surya
Hingga saat senja tiba
Kita lewati bersama dengan indah penuh cinta

Semakin terpelihara tali kasih kita
Yang takan pernah usai hingga menutup mata
Aku bertaya
Apakah aku bermakna?

Benarkah aku mendamaikan jiwa?
Tahukah engkau, kita sedang berada ditaman asmara
Merangkai bunga-bunga setia nan bahagia
Berjanjilah bahwa kitakan selalu bersama

Dengan pasti kukan menjagamu dengan segenap jiwa
Asal engkau mengizinkannya
Bukankah kita pernah melihat pelangi
Hiasi hari yang penuh warna-warni
Rembulan serta bintang-bintang
Bawakan senyum penerang hampa

 Kau juga pernah berkata kepadaku
“Kau telah menunjukkan kehidupan yang lebih indah”
“Kau telah membuka mataku, menata kembali
Dunia yang berharga”
Maka akhirnya kini aku hanya inginkan kau bahagia.*aA# 
Setelah Aku Baca

Begitu banyak kau ungkapkan tentang aku
Begitu banyak kau baca tentang kehidupanku
Tak menyangka semua itu untukku
Dan aku masih belum percaya atas apa yang telah terjadi
Oh, Tuhan inikah jawaban atas doaku
Maafkan aku jika penantian itu menguji kesabaranmu
Maafkan aku jika penantianmu tak dapatku baca
Bukan karna aku tak jantan, namun 

Karna aku tau kalau kau tak percaya dengan cinta
Kau selalu sibuk dalam membangun asa
Masa Depan, cita-cita, prestasi dan entahlah apa itu
Yang kau inginkan
Tapi dari sinilah aku mengenal sosokmu
Karena itu, baru aku mengungkapkannya
Salah jika kau anggap kata-kataku palsu
Cintaku sandiwara, dan kisah inikan menjadi cerita belaka
Lihatlah kesungguhanku

Yang selalu melakukan yang terbaik untukmu
Dan kini aku masih setia berjalan bersamamu
Mungkin ini jawaban atas  pengorbananku yang  tak sia-sia
Terima Kasih jika kau memandangku 
Seperti teman yang selalu menemani saat suka dan dukamu
Seperti kakak yang selalu memanjakanmu
Atau seperti ayah yang selalu menasihati dan membimbingmu, Bahkan lebih dari itu. Dan inilah caraku mencintaimu

Namun, bisakah aku menjadi kekasihmu
Sedang kata-katamu menghantuiku
Sekali lagi bahwa kau tak mau mengenal  cinta
Apalagi memiliki kekasih
Masih ingatkah ucapanmu itu?
Cinta dan sayang menurutmu itu sangat umum untuk diartikan
Tapi bukan bagiku
Sedang aku yang tak mudah mengungkapkannya
Selain kepada seseorang yang benar-benar aku cintai
Dan sayangi seperti dirimu. *aA#
15-02-2012 


Satu Detik Yang Sama Atau Berbeda

Berjalannya waktu membuktikan segala laku manusia
Di Bumi, bertebaran mencari apa mereka mau
Kau disini duduk membaca buku
Sedang sahabatmu yang lain ada pula yang nongkrong
Menanti sore saat pagi dan menanti pagi disaat sore
Menghabiskan waktu dengan kesia-siaan
Begitu pula  saat esok hari datang mengusik kabut malam
Disambut oleh keramaian kokok ayam dan menyaksikan
Semua amalan insan di alam pencipta jagat raya
Sesungguhnya ia akan mendapat apa yang ia usahakan
Dan apa yang ia niatkan
Kau berbekal pena sebagai pelajar
Kau bersenjata cangkul di medan pertanian
Kau selipkan pistol dalam ikat pinggang sebagai seorang tentara
Sesungguhnya amat beragam usaha dan pekerjaanmu
Supaya saling mencukupi dan memenuhi kebutuhan saya,
Kamu, kita dan kalian
Hari ini pada detik yang sama namun berbeda makna
Ada yang sukses,ada yang berprestasi, ada yang berbahagia
Ada yang gagal, ada yang merugi, ada yang bodoh, ada yang kufur Ada yang meraup hidayah, ada yang terhanyut oleh kemunafikan Dan ada yang hanya kesia-siaan semata
Maka dimanakah saat ini kau berada?
Seraya malaikat mencatat apa yang kau ucap
Apa yang kau niatkan dan apa yang kau amalkan
Baguskah, burukkah dan Ridhakah menurut-Nya.
Semua itu ada padamu kawan, ada pada
Detik-detik yang kau jalankan dalam hidupmu. *aA# 


Mobil Tua

Aku menatapmu terdampar begitu saja
Bagaikan bangkai ditinggal macan
Kau dihadang oleh tanah lumpur
Yang mongering dan semakin mengarat
Kau jemu, mematung dan tak berdaya
Rodamu kempes badanmu lusuh dan oleng kekanan dan kekiri
Hanya jaring laba-laba menjadi penghisasmu
Dan menjadi muara debu yang nyaman di tubuhmu
Kau besi yang menua dan renta lalu terbuang
Padahal Aku dulu gagah perkasa dan kebanggan sebuah keluarga
Mengundang gelak tawa dan haru biru 
Mengangkut barang dan orang tanpa keluhan
Kau dulu dipuja dan dibanggakan
Majikanmu banting tulang untuk mendapatkanmu
Memikirkan baik siang maupun malam takut garong menggundulmu
Tapi setelah tulang dan tubuhmu keropos kau tinggal menjadi barang rongsok
Kau mati untuk selamanya wahai mobil tua
Melebur menjadi tanah dan terbang bersama debu selamanya
Meski kau telah berkarat dan menua dan menjadi rongsokan
Tetapi kau pernah memberi kenangan dan bagian hidup keluarga
Yang menoreh senyuman dan bahagia keluarga 
Yang pernah memilikimu wahai mobil tua.*aA# 
Kesunyian  

Tiada bersuara gemericik air mengalir
Tiada embun basah menyejukkan dada
Namun hanya suara  hati yang gemuruh
Menggelitik, menyeruak dalam benak

Tiada henti beranjak meski sunyi
Beranjak pada kedamaian yang abadi
Dengan huruf alif laam miiim 
Ayat suci penuh hikmah

Satu lantunan tiada lelah namun
Mengantarkanku pada gelombang ketenangan
Sebagai assyifa’ kata para ulama untuk
Menuju Tuhan yang maha penyembuh dan  penuh asih 
Seraya menengadahkan jemari pada-Mu Ilahi

Yaa Raab...
Dalam kesunyian ini inginku rasakan kehadiran-Mu
Dan bawalah aku dalam tuntunan-Mu
Kerinduan bersama-Mu
Di Setiap jantung berdetak
Dan setiap detik jam bergerak

Tanamkanlah pada hati setiap hamba-Mu
Ketabahan, kesabaran, keikhlasan
Dalam menghadapi dunia yang penuh sandiwara ini
Hantarkanlah aku pada akhirat kelak agar tetap pada jalan-Mu

Cukuplah bersama-Mu
Bila kesunyian menyelimutiku.*aA#

29-04-13 


Perjalanan Kita

Putri kecilku
Kau kini telah dewasa
Semakin cantik dan menawan saja dikau
Kini kau pandai mengartikan cinta
Merangkainya menghiasinya dan meraihnya
Kau tak pernah lepas saat mataku terpesona menatapmu
Kau tak pernah diam mencari sesuatu dibalik rahasiaku
Sampai tersingkap semua isi hatiku

Putri kecilku
Aku suka lambaian tanganmu
Lenggak lenggok kepalamu
Sampai teringat saat malam merangkak menuju purnanya
Kau mengusir senyap dan gelapnya
Ah.. waktu memang pintar menjawab teka teki perjalanan kita
Yang tak menyangka semua mimpi menjadi nyata
Angan telah kita genggam bukan?
Cinta telah berhasil mendekap kita
Mengusir isakan dan airmata dari wajahmu
Setiamu menyalakan api semangat lagi membara dalam hidupku
Bersama kita bisa melangkah
Membangun segala asa nan cita-cita
Seperti janji-janji suci yang takan lagi tertunda
Semoga duka lara takan menyerta
Melainkan bahagia kan kunjung jua. *aA#

16-02-2012 


Pasar Malam

Aku, kau pernah mendengar suara angin riuh
Dan gelombang ombak yang menghantarkan kita ke suatu tempat
Dan tempat itu ramai serta banyak orang tertawa dan bahagia
Melihat bintang-bintang dilangit
Dan lampu kerlap kerlip yang menarik hati dikepala kuda-kudaan
Dan diatas komidi putar kita sambut malam yang indah untuk kita
Bersama pengunjung pasar malam, terbawa larutnya malam 
Namun mampu mengusir sunyi dan menuntun kita 
Pada saat-saat yang indah
Aku, kau tak ingin pulang dan kembali
Biar lama pun, melihat-lihat orang-orang disekelilingnya
Yang sedang gembira supaya kita pun ikut gembira
Lupakan kepenatan dan masalah yang ada
Di pasar malam itu, sepertinya kau menemukan sesuatu
Sesuatu yang kau cari dan kau rindu
Saat kau menggenggam jari jemariku dan menggandeng tanganku
Kuturuti segala maumu
Barangkali malam itu berpihak pada kita untuk saling bercanda tawa bahagia
Meski entah kapan malam-malam indah itu kita lalui kembali
Da malam ini pun aku bermimpi menjelajahi bumi
Membawa dan mengantarkan kemanapun kau mau
Mungkin itu karena semata-mata rasa cintaku padamu. *aA#

29-07-2012 


Mencintaimu

Mencintaimu dari jauh 
seperti angin dan bayang-bayang keindahan yang tak bisa ku genggam
Dirimu yang tak nampak di mata
 namun nyata dihati. 
Karna kau tetap indah untuk diingat
Hingga kapanpun waktuku 
selalu menanti waktu untuk bersamamu
Dirimu yang tak terhalang oleh apapun 
dengan tajamnya memori ketika masa yang telah silam.

Dan inilah jawaban ketika sendiri 
menyadarkan tentang keberartian seorang dirimu
Biarkan dirimu tak mengerti tentang kata-kata ku 
karna akupun tak mengerti tentang kebodohan diriku dulu.

Night... untuk seseorang
Yang masih nyimpen perasaan.*aA#
 

Memetik Gitar

Ku bukan musikus yang pandai memetik gitar
Yang engkau impikan dan engkau harapkan
Aku tak bisa membayangkan 
Gitarku putus dan kubanting
Karna aku tak bisa memainkannya
Untuk membawamu terbang bahagia 
Menemanimu dalam sendau risaumu. 
Aku yang memetik gitar,
Dan engkau yang membawakan lagunya
Ahh... itu hanya angan yang kelabu
Yang takan pernah terwujud
Tapi apalah daya, Aku orang biasa,
Aku hanya merasakan sakit saat engkau mengatakannya
Aku sangat menyesali atas ketidak sempurnaanku
Aku tersipu malu
Aku tak bisa membawakanmu lagu cinta
Aku hanya punya bunga cinta dan syair cinta
Dan engkau akan selalu ku bawa
Dalam taman indah kita bersama
Kutuliskan setiap saat untukmu
Saat mengingatmu, merindukanmu dan memujamu
Semua tentangmu memenuhi buku diaryku
Inilah aku, yang mengenalkan cintaku lewat 
Bait-bait puisi dan sajak
Bilakah kau tak suka, aku tak memaksa
Aku hanya ingin menerangkan pada dirimu
Atas kejujuranku apa adanya
Dari semua kelebihan dan kekuranganku
Seperti aku yang mencintaimu 
Dari semua kelebihan dan kekuranganmu
Dengan setulus hatiku. *aA#

Puloampel, 01-04-2012 


Malam Itu

Malam ini lebih indah dari malam itu
Malam ini kita lebih panjang menyusuri waktu bersama
Saling memanja dan memberi sayang
Tenggelam dalam dekapan kerinduan 
Disinilah kita bertemu sesuai janji dan mimpi kita berdua
Disinilah semua terwujud akan sebuah angan yang indah
embulan tak berubah dari malam itu
Hanya saja malam ini lebih terang dan sempurna dari biasanya
Sehingga merubah hati yang kian sunyi menjadi tak sepi lagi
Aku menemukan malam yang sangat indah ini bersamamu
Ketika engkau menyentuh wajahku dengan lembut
Begitu pula denganku yang menyanyikan lagu 
sebelum kau terlelap dalam tidurmu
Kau yang selalu mengerti dan selalu menjadi apa yang aku inginkan
Ku tatap matamu sayu saat melihatku beranjak pergi
Disitulah akhirnya aku tau bahwa kau yang tak ingin jauh dariku
Dan kau yang  selalu mengkhawatirkanku
Maka disitulah keberartian dalam hidupku. *aA# 
Lontaran Rindu

Saat gerimis basahi bumi
menggeliat bahagia segala 
rumput jalang nan kering itu
keindahan eksotis taman bunga...

bermekaran tersemai oleh embun
yang menampakkan kilau
seperti mutiara bila mentari menyapa...

disetiap denyut jantungku
gerak detik dalam jam tanganku
ada rasa menggebu
dan dalam ranum hatiku indah 
dibuatmu...

menggetarkan jiwa 
atas lontaran rindu yang kau abadikan
dalam kalbuku...

dalam kesunyian 
keberartian dan di malam 
yang lalu...

hanya membekas, menggenapkan keping
lontaran rindu yang tak pernah berujung
kecuali bila mata telah terpejam 
dan waktu tlah terhenti...*aA#

06 Mei 2013 


Ketulusanmu


Ku benci sebuah pertemuan 
Bila akhirnya terjadi perpisahan
Aku tak bisa melihat dasar hatiku untukmu
Karena begitu dalam penuh syahdu
Akankah kisah itu terulang kembali
Setelah bunga mekar dari kuncupnya
Lalu layu dan gugur setelah keringnya
Aku takut tak terkira
Memelihara cinta yang tak terduga
Sebatas mimpi aku menggenggamnya
Benarkah hidup seperti ini
Seperti roda yang selalu berputar
Kadang diatas, kadang dibawah
Begitu juga dengan cinta yang kian suka lalu duka
Sedang aku tak ingin meneteskan air mata
Melainkan aku ingin bahagia
Kasih lihat aku disini...
Kegelisahan yang sedang ku alami
Meski saat ini kita bahagia
Namun rasa cemas itu selalu kurasa
Untung saja kau selalu bersama
Ya bersamaku
Tetap diam disisiku
Menemaniku, menghangatkanku, dan menjagaku
Terimakasih atas segala ketulusanmu. *aA#
23 –02 –2012 
 

Perasaan yang sama


Semenjak ku berjumpa denganmu
Ingin rasanya ku mendekat dan mengenalmu
Diam-diam ku mencuri pandangan dibelakangmu
Selalu menanti saat-saat tepat tuk menghampirimu
 Yah aku dapatkan itu
Meski tak secepat yang ku inginkan
Lama dan sangat lama kau mengenalku
Getaran cinta itu selalu kurasa saat berjumpa
Meski dari jauh ku memandang
Saat mendekat panah asmara menghujam tajam
Menghantarkan percikan cinta yang mendalam
Senyum indahmu yang tiada tara
Seakan membisikkan kaulah pilihan terindahku
Terasa hangat atas perhatian yang kau curahkan
Sepertinya aku dimabuk cinta olehmu
Ketika cinta dan sayang telah terungkap olehku
Engkau menyukaiku, yah.. aku tau itu
Seperti aku yang kini tak ingin kehilanganmu jua
Terlalu berharga kau dihatiku
Sampai aku merelakan segalanya untukmu
Diamlah disini, jangan pergi
Dengarkan,  aku ingin bicara tentang kita
Tentang perasaan kita  yang sama 
Aku telah menemukannya
Menemukan apa?
Ya menemukan engkau
 yang selama ini aku Nantikan
engkaulah seseorang yang dang dapat 
Meneduhkan jiwa dan perasaanku itu. *aA#

 
Ketika Mataku Terbuka

Ketika mataku terbuka
Aku masih tak mampu melihatmu
Engkau seperti awan yang terbawa angin kemana mana
Engkau seperti anai-anai yang yang sulitku raba
Engkau seperti dua permata yang sama-sama berharga
Aku hanya duduk terdiam di atas kebimbanganku
Mungkin kau anggap aku perayu wanita
Seperti serigala yang sedang mengintai mangsanya
Mungkin kau anggap aku pembuai wanita
Dengan kata-kata manis dan manja dikatakannya
Terserahlah kau katakan aku munafik atau pendusta
Aku akan terdiam jika engkau masih muak atas ulahku
Dan aku akan mencium kakimu sampai kau memaafkanku

Aku sakit, saat engkau mengetahui ini semua
Tetapi mungkin kau lebih sakit karena sikapku
Masa lalu masih mengejarku, itu yang ku rasa
Tetapi aku ingin bahagia saat ini bersamamu
Jangan kau biarkan aku seperti lautan yang tak berombak
Aku memerlukan angin cintamu untuk membawaku mendarat pada hatimu

Aku masih ingin melangkah untuk menempuh jiwamu
Karena aku takut akan kehilanganmu
Sudahlah, hapus air matamu aku tak ingin melihat pipimu basah
Setiap malam aku mendengarkan tangisan rindu
Dan buku diarymu telah aku baca yang semua tentang kepiluanmu
Sesungguhnya aku ingin menjadi apa saja kau mau
Agar aku setiap saat ada untukmu
Bukankah kita pernah berjanji untuk membuat hari 
Yang sempurna dan indah atas kebersamaan kita
cerita-cerita manis yang bukan hanya sebuah kenangan kita
namun menjadi hari-hari nyata indahnya sepanjang waktu
aku selalu berharap kau tercipta untukku

jika tidak, aku akan belajar bertahan diatas kepedihan
karna akupun tak akan memaksa kehendak Tuhan
ku ingin ruang ini terbuka untuk kita bersama untuk kita berjumpa
janganlah gelisah duhai kasih, hatiku masih terjaga untukmu
yang takkan pernah mengingkari janji yang kukatakan padamu aku akan terdiam jika engkau masih muak atas ulahku, semoga syairku dapat mengobatimu. *aA#
31-03-2012 


Ketika cinta telah tercipta

Ketika cinta telah tercipta
Begitu sulitkah untuk mempersatukannya
Sedang aku sulit menggapai cinta nya dan memilikinya
Sedih, harap, senang apalah rasaku saat ini
SampAi sulitku membuat sajak-sajak cintaku ini
Bercampur baur tak menentu
Entah bagaimana caranya 
Agar lebih terang dalam pijakan cintaku ini
Ku Ingin mendekapmu ketika 
Rasa dingin menggigil
Lagi membekukan hati yang sedang pilu
Sesungguhnya sulit untuk mengungkapkan
Apa yang kurasa saat ini
Bagaimana dan entah apa
Yang jelas hatiku selalu gemetar dan risau
Ketika rasa cinta menggelitik hati
Tak pernah diam memikirkannya
Terkadang merasa letih dan lesu
Atas usaha yang sia-sia 
Terkadang hanya luka dan kecewa yang kudapat
Tapi aku yakin suatu saat nanti
Kebahagiaan cinta itu akan datang memelukku
Karna rasa ini benar-benar lahir 
Dari lubuk hatiku untukmu
Tunggulah aku duhai kasih
Aku akan menunjukkan ketulusanku mencintaimu
Doakan aku agar kehadiranku membahagiakanmu
Menghiburmu dan melengkapi hari-harimu
Temani aku dalam pencarian cintaku
Sampai akhirnya ku memilikimu 
bersama lahirnya cintaku yang tertuju kepadamu. *aA# 


Kehadiranku

Mungkin kau bisa tersenyum meski tanpaku
Kau Pun bisa bahagia meski ku tak disampingmu
Aku tak tau apa yang sedang kini kau rasa
Masihkah kau menantiku untuk menghapus air matamu
Yang ku tahu hadirku tak kau rasa
Kau bisa berjalan, tanpa aku menuntun langkahmu
Kau bisa melihat, tanpa aku bukakan matamu
Lantas benarkah kau bisa melewati semua  tanpaku?
Kau boleh berteriak atas segala hal yang membebanimu
Kau Pun boleh mencela hari-hari kelammu
Namun jangan kau kira aku tak melihat apa yang ada 
Dalam benakmu
Dan jangan kau kira aku tak peduli atas resah
Dengan matamu yang terus berkaca-kaca
Malammu yang begitu kelam
Dan tanganmu yang menuliskan kisah duka lara
Dalam hidupmu
Membuat hatimu perih dan tersayat oleh kecewa
Ooh.. kasih
Aku tak ingin melihatmu seperti ini
Kemarilah dan sandarkanlah hatimu padaku
Jika itu tak kau dapati dariku
Mungkin aku belum mengerti tentang isi hatimu
dan belum mampu memenuhi apa inginmu
aku merasa tak berarti lagi bagimu
Namun kehadiranku selalu tulus untukmu
meski kau tak sadari itu. *aA# 


KAU YANG MENGHILANG

Dimanakah kau kini
Kemanakah dikau yang pernah tumbuh
Dan bersemi dihatiku
Mungkin kini hanya bekas dan puing kenangan
Kau menghilang begitu saja
Seperti bintang jatuh
Yang hanya sekejap dan
Cepat menghilang saat ku kejar
Mungkin tiada guna lagi rasa rindu ini
Karena untuk siapakah cinta ini
Bila kau kini telah pergi
Mungkin hanya tangis yang menemani
Dan sebuah penantian yang melukai 
Serta sebuah janji yang telah teringkari
Dan biarlah waktu menjadi saksi 
atas memudarnya Cinta kita
Biarkan mati dan takkan pernah tumbuh kembali
Seperti butiran debu tersapu angin jahat
Semoga saja aku tak pernah menyesali 
Atas semua yang tlah terjadi
Karna ku yakin Tuhan pasti mempertemukan 
Pilihan yang terbaik untukku
Amin. *aA#

02-09-12 


Kau Yang Kuinginkan

Begitu cepat kau menyimpulkan
Apa maksudku
Sampai aku terdiam seribu bahasa
Aku memilih diam saat engkau berkata-kata
Membiarkanmu, mengungkapkan semau kau
Sesekali kau menatapku tajam penuh harap
Perlahan-lahan kau pinta kejujuranku
Aku menundukkan muka
Atas penyesalanku karena mu
Saat engkau berkata “kau pendusta” kepadaku
Namunku tersadar
Dengan siapa aku bicara?
Dengan kau yang ku cinta
Aku berkaca-kaca dalam lubuk hatiku
Dan masih duduk menarik nafas
Mencoba tuk tetap sabar dan tenang
Ahh.. haruskah ku menyesalkan ucapanmu
Padahal aku bahagia
Saat engkau membaca dan membalas 
Setiap syair cintaku untukmu
Tapi bukan begini, jika kau salah memahami
Sampainya ku tak ingin lagi menulis puisi
Jika engkau salah mengerti
Dan kuingin menuliskannya untukmu
Tuk kau renungkan kembali
Bahwa ku tak menginginkan dirinya
Dan jangan tanyakan tentangnya
Karna kaulah yang kuinginkan
Bukan yang lain
Dan inilah kejujuranku untukmu. *aA# 



Perasaan Yang Sama

Semenjak ku berjumpa denganmu
Ingin rasanya ku mendekat dan mengenalmu
Diam-diam ku mencuri pandangan dibelakangmu
Selalu menanti saat-saat tepat tuk menghampirimu
 Yah aku dapatkan itu
Meski tak secepat yang ku inginkan
Lama dan sangat lama kau mengenalku
Getaran cinta itu selalu kurasa saat berjumpa
Meski dari jauh ku memandang
Saat mendekat panah asmara menghujam tajam
Menghantarkan percikan cinta yang mendalam
Senyum indahmu yang tiada tara
Seakan membisikkan kaulah pilihan terindahku
Terasa hangat atas perhatian yang kau curahkan
Sepertinya aku dimabuk cinta olehmu
Ketika cinta dan sayang telah terungkap olehku
Engkau menyukaiku, yah.. aku tau itu
Seperti aku yang kini tak ingin kehilanganmu jua
Terlalu berharga kau dihatiku
Sampai aku merelakan segalanya untukmu
Diamlah disini, jangan pergi
Dengarkan,  aku ingin bicara tentang kita
Tentang perasaan kita  yang sama 
Aku telah menemukannya
Menemukan apa?
Ya menemukan engkau
 yang selama ini aku Nantikan
Engkaulah seseorang yang dapat 
Meneduhkan jiwa dan perasaanku itu. *aA# 


Disinilah

Disinilah kali pertama kita berjumpa
Di Bawah pohon cemara kita bercanda tawa
Aduh bahagianya menendangkan lagu cinta
Berliuk sorak soranda
Senyuman mesra menghibur lara
Hingga kabut lenyap
Mengusir ingatan yang senyap

Suara gemericik hujan menjadi penenang jiwa
Sambil merenungkan 
Kisah yang melahirkan sejuta harapan
Di Tepi pantai kau mencari kedamaian
Sedang aku adalah angin yang kau nantikan
Di Sudut senja 
Aku senantiasa membuat sajak
Tentang kerinduan yang semakin memuncak

Lalu kutaburkan benih-benih cinta
Bilakah engkau bisa menyiraminya
Pandangan pertama yang tak terlupa
Menjadi pijakan kisah selanjutnya
Dan disinilah kita berjumpa
Tuk merajut cinta, menghapus  hati yang lagi hampa
Semoga ini jawaban Tuhan
Atas doa kita yang senantiasa tercurah kepadaNya. *aA# 


Bulan Purnama’…

Ahh..
Rasanya aku takut berjalan
Menembus kegelapan malam
Menyeberangi sungai-sungai
Yang ganas oleh angin yang riuh

Ahh..
Rasanya aku ingin meringkuk saja
Mengurung diri biar tak berdaya
Biar menjadi tikus-tikus yang takut
Takut dengan suara langkah curiga manusia

Ahh..
Entah kapan akan berani
Jika aku tak melawan rasa takut 
Lalu buat apa terang bulan purnama
Yang menembus gelapnya malam itu

Ahh..
Rasanya ingin tertidur saja
Biar membangun mimpi-mimpi 
Yang palsu
Dan bayang-bayang yang semu
Hingga tercengang oleh kenyataan

Yang tak mendapat apa-apa
Hanya tangan, seperti menggenggam angin
Yang tak dapat diremas Dan di ikat. *aA#


 
Buku


Lembaranmu ku elus mesra
Seperti bahagia dalam dada
Apalagi saat meraba dengan mata
Menyusup dalam otak
Membuka suasana gemerlap dunia

Mendekat sejengkal 
Semudah apa yang didapat
Hanya dengan duduk dan mendekap
Mengambil dan menyentuhmu
Memanggil kembali cara-cara
Dan ilmu baru

Buku apa yah
Mana bukuku
Itu bukunya
Itu bukuku
Itu gudang ilmuku
Itu guruku
Itu teman dudukku

Aku ingin mengundangmu
Aku ingin kenal banyak denganmu
Untuk memenuhi dinding-dinding kamarku
Untuk membantu gapai cita-citaku.*aA# 


Bukan Surat Terakhir

Hay... tambatan hatiku, apa kabarmu..?
Masih ingatkah kapan pertama kali kita berjumpa
Masih ingatkan kapan dan dimana kita saling mencinta ?
Dan masih ingatkah saat suka dan duka kita bersama?
Hari demi hari begitu cepat berganti, dan waktu terus berlalu
 Tahukah engkau, aku mencarimu di setiap penjuru langit
Dan  aku sulit menemukanmu.
Aku hanya menemukanmu dalam bayang-bayang kerinduanku
Meski demikian aku tetap merasa bahagia
Karena janjiku tuk menyayangimu tak lekang oleh waktu
Karena perpisahan bukan kesedihan melainkan gerbang baru dalam kehidupan
Ingatanku tentangmu masih sangat terasa dalam jiwa
Setiap saat dan setiap helaan nafasku
Sepanjang sujudku, aku mendoakanmu
Berharap langkahmu penuh semangat untuk meniti hidup
Yang lebih indah dan gemilang
Sesungguhnya aku ingin menjadi sandaran hatimu
Ketika engkau dilanda kegelisahan dan kegalauan
Mendengarkan setiap keluh kesah tentang perjalanan hidupmu
Menyeka air matamu dikala sedih menerjangmu
Aku ingin selalu menemanimu   tanpa ku tinggalkan meski sejenak
Aku ingin mendekapmu ketika engkau merasa takut
Tapi itu semua hanya mimpi,
Ya semua itu hanyalah  mimpi-mimpi indahku bersamamu
Yang entah kapan semua itu bisa terwujud
Hay pujaan hatiku...
Apa yang kini kau rasa
Samakah denganku yang tak bisa menepis bayangmu
Aku yang tak bisa membunuh rasaku yang senantiasa mencintaimu
Dan tak bisa mengubur kenangan  tentang masa lalu
Masih ingatkah ketika aku mengirimkan surat untukmu
Aku selalu mengatakan “semoga surat ini bukan yang terakhir”
Dan saat inipun aku ingin mengatakan
“Semoga surat ini bukan yang terakhir aku buat dan aku kirimkan untukmu”
Semoga saja engkau dapat terobati 
Dengan surat yang kau baca ini.
Dan semoga engkau mengerti, akan diriku yang 
Masih selalu mengingatmu, merindukanmu dan menyayangimu
 tuk selamanya. *aA#

03-04-2012 


Bukan Milikku Lagi


Ku rela kau bahagia bersamanya
Tapi Jangan kau panggil aku lagi
Karna engkau bukan lagi untukku
Aku tak mengerti jalan pikiranmu
Sedang engkau mempermainkan 
Perasaanku saja,
Terkadang jika aku tak menurutimu
Engkau marah
Tapi jika aku menuruti semua permintaanmu
Sampai kapan semua ini berakhir
Sedang kau bukan milikku lagi
“Aku masih butuh kau” katamu
Tapi engkau juga senang bila bersamanya
Engkau tak rela jika aku bersama yang lain
Tapi engkau bersenang-senang dengan yang lain
Kau bilang jangan pergi dariku
Tapi kau pergi bersamanya
Rasanya kita perlu bicara
Agar kita tak lagi membicarakan kerinduan kita
Yang hanya menghimpun dusta
Jangan bicarakan tentang janji 
Karena janji itu memudar telah teringkari
Aku harus bagaimana?
jangan kau ikat aku dengan hasratmu
yang ingin memilikiku
karena sampai kapanpun itu takan pernah terjadi
biarkan aku pergi, jangan engkau ganggu lagi
jika engkau membutuhkan ku, panggilah kekasihmu 
aku yakin ia akan bisa menjagamu, membahagiakanmu
 seperti yang kau mau.
Engkau bahagia dengan kekasihmu
Dan akupun bahagia dengan pilihanku
Karna kini kau bukan milikku lagi. *aA#

03-03-2012 


Binar Matamu

Aku melihat cintamu dari binar matamu
Ketika engkau menatap tajam wajahku
Pancaran senyummu penuh ceria saat berjumpa denganku
Aku termangu dalam lamunanku 
Sesaat engkau pergi dan tak ada dalam pangkuan cintaku
Kian rindu ingin selalu bersamamu
Bukakanlah  cahaya agar terang 
Dalam mimpi indahku tentangmu
Di Mata binarmu ada sosok diriku yang kau inginkan
Dalam hatimu terbesit kegelisahan tak ingin kehilangan
Rasa yang ada di hatimu tak berbeda denganku
Rasa rindu, cemas, gelisah saat tak berjumpa itulah cinta
Duhai kasih, bawakan aroma rindumu untukku
Datanglah disaat gerimis cinta menghujani hatiku
Meski mentari cukup lama menampakkan dirinya
Semoga saja saat senja nanti kita bisa berjumpa
Di Tepi lautan cinta kita bermesra
Dalam pelukan rindu dan kasih yang tak dapat terpisah
Berhentilah sejenak tuk merebahkan tubuhmu, Tenangkan jiwamu
Tak perlulah kau meronta tak kuat saat kau jauh dariku
Karena disinilah aku selalu melihat binar matamu
Yang selalu menyejukkan hatiku dan  bahagiakan hidupku. (*A

01-06-2012 


Adzan

Ku tarik leher menggelegar
Menggema udara sekitar masjid
Meneriakkan suara adzan merdu
Sampai mengirama menembus gunung-gunung

Sudah tiada yang berpeluh
Tiada yang bekerja dan mencari nafkah
Kini langkahmu menuju langit
Menyirami api-api dunia
Mengusir kepala-kepala tua
Yang congkak dan takabur

Sudah tiada yang berpeluh
Tiada yang bekerja dan mencari nafkah
Kini muadzin mengingatkan kita
Untuk merebahkan lelah dunia 
Menuju bahagia akhirat
Merunduk sujud mohon ampun
Dibangunan menara dan kubah indah

Sudah tiada yang berpeluh
Tiada yang bekerja dan mencari nafkah
Kini debu-debu dosa dan khilaf
Telah suci oleh aliran sungai
Yang memandikan saat melaksanakan yang lima
Lalu berjalanlah menapakkan bumi tuhan
Dengan selamat dan ridho-Nya 
Karena telah memenuhi seruannya. (*A
 

P E M I M P I N

Bangun-bangunlah
Mentari pagi telah memanggil
Kerahkan obsesimu dan semangatmu
Ah.. Lihat saja daun-daun bergoyang riang
Tersenyum melambai menyegarkan hari
Bangun-bangunlah
Seperti roda yang memutar
Berjalan mengantar pada tujuan
Menghapus segala beban
Menghimpun semua kebijakan dan keputusan

Bangun-bangunlah
Saatnya kau bergegas dan ber ide
Tuk membangun diri dan bangsa
Mengubah dunia dengan tanganmu
Merengkuh saudara dan cita-cita
Bangun-bangunlah
Tiba saatnya kau ucap mereka berucap
Kau tindak mereka bertindak
Kau mulia mereka memuliakan
Kau salah mereka bersalah

Bangun-bangunlah
Saatnya engkau bangga
Menjadi pemimpin yang terpercaya
Menjadi pemimpin yang berpengaruh
Menjadi pemimpin yang mengubah dunia
Dunia yang cerah
Bangun-bangunlah
Jangan menjadi tikus jangan menjadi bangkai
Tapi jadilah bunga bunga yang harum
Yang menghidupkan bangsa dan negara. (*a




















We’re a studio in Berlin with an international practice in architecture, urban planning and interior design. We believe in sharing knowledge and promoting dialogue to increase the creative potential of collaboration.

We’re a studio in Berlin with an international practice in architecture, urban planning and interior design. We believe in sharing knowledge and promoting dialogue to increase the creative potential of collaboration.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!