Fokus Pada Tujuan

Banyak energi yang tidak kita sadari keluar percuma, banyak waktu yang terlewat dan banyak kesempatan yang tak bisa kita manfaatkan karena kurang fokus pada tujuan. Bahkan ketika kita belanja di supermarket ketiak tiba di kasir mau membayar barang yang kita ambil masih ambigu ketika kasir menawarkan beberapa produk, yang awalnya tidak ingin membeli malah membelinya apalagi diiming-imingi dengan banyak diskon.

Ada juga ketika kita buka laptop ingin menulis, ingin berkarya tetapi malah kita enak-nekan berselancar di google atau di media sosia atau menikmati tayangan yang ada di youtube, akhirnya kita sudah tidak bergairah lagi untuk menulis.

Berarti niat dan tujuan itu sangat penting dan harus diutamakan. Karena kebiasaan yang kurang baik ini dapat mempengaruhi cepat dan tidaknya tujuan kita tercapai. Banyak orang yang ingin sukses, banyak orang yang ingin gapai keinginan atau cita-citanya tapi sering lupa untuk tetap fokus pada tujuan.

“Hidup ini singkat. Fokus pada apa yang penting dan lepaskan apa yang tidak penting.”

Tumpul

Jangan menyalahkan dirimu yang kurang begitu mahir dan cakap dalam mencari solusi atas masalah yang menimpahmu. Jangan salahkan keadaan ataupun orang lain, jika kamu terlahir dari orang tua yang tidak mampu. Karena pada intinya semua itu sama. Sama-sama hidup dan makan nasi serta diberi waktu sehari hanya dua puluh empat jam.

Apa yang membedakan, apa yang membuat seseorang memiliki kemungkin sukses dan berhasil? saat kamu mengeluh, saat kamu begitu terpuruk dan mendapat kesulitan itu akibat kebiasaanmu dulu yang pernah kamu lakukan. Apa yang kamu lihat dari orang-orang disekelilingmu yang sukses, yang berhasil, yang berjaya, yang hidup enak. Bukan karena ada kadabra, bukan sulap bukan sihir, bukan seperti membalikkan telapak tangan.

Baik berkaitan dengan kedudukan, jabatan bahkan ilmu atau derajat seseorang, adalah karena perjuangan mereka sendiri. Seperti menanam tanaman dari membajak atau mengolah tanah, menanam bibit, memupuk, menyiram, merawat sampai memanen adalah sebuah proses panjang.

Kalah

Kira-kira apa pandangan kita tentang kalah? apakah kalah itu seperti kalah dalam lomba, atau bertanding, kalah dalam berkompetisi, gagal masuk sekolah, kuliah, gagal masuk tes kerja.
Seberapa besar rasa kalah itu memukul dan menampar hingga membuatmu jatuh dan orang lain mencampakkanmu.
realitanya demikian bukan?

Siapa yang dapat tersenyum atau memberimu support ketika kamu terjatuh atau gagal dalam melakukan apa yang kamu inginkan. Toh tidak ada selain orang pertama yaitu dirimu sendiri.
Tidak ada orang yang sempurna dalam mengejar impiannya melainkan telah diwarnai oleh bertubi-tubi kekalahan dan kegagalan. Contohnya seseorang yang kalah dalam bertanding menjadi bahan evaluasi dan pasti menjadi pengalaman berharga untuk menuju pertandingan berikutnya.
Begitu pula dalam setiap apa saja kegagalan yang pernah dialami sebagai proses dan pil pahit yang kelak menjadikan kuat dan semangat untuk melakukan strategi atau langkah langkah untuk dilakukannya lebih baik lagi.
Banyak yang tak paham tentang sebuah proses. akibatnya akan menganggap sepele dan tidak memiliki kepekaan baik terhadap lingkungan atau terhadap orang lain.
Bagaimanapun, sepandai apapun belajar dan membaca buku justru jika tidak diimbangi dengan praktik maka pasti tidak akan sejalan. Karena pada umumnya orang-orang yang sukses selain banyak pengetahuan belajar dari teks juga dari pengalaman pribadi dengan melakukan tindakan ataupun uji coba yang terus-menerus. Dalam hal apapun sudah diketahui pasti tak ada yang instan.

Menabung Tulisan

Mungkin pernah menulis dan tersimpan di buku diary, mungkin pernah iseng  menulis sesuatu di sepucuk kertas yang tercecer, mungkin pernah menulis di salah satu blog, apk, atau medsos lainnya. Mungkin pernah banyak menulis di berbagai media namun sekarang mentok dan tak gairah menulis lagi.

Sebenarnya banyak orang yang menganggap apa yang kita tulis sepele, apa yang kita tulis rasanya tidak layak dan jelek, bahkan terkesan minder. Mungkin pernah saat masih sekolah, kuliah, atau bekerja disebuah tempat bahkan saat menganggur sekalipun memiliki catatan-catatan kecil yang terbengkalai dan tak terurus tak serius, dan menganggap itu hal tidak penting. 

Padahal semua itu adalah bisa menjadi aset atau investasi yang sangat penting dan berharga. Perlu dipahami bersama bahwa menabung itu bukan hanya tentang uang, tentang harta, tentang barang maupun aset properti. Bahkan tulisan pun menjadi tabungan masa depan kita. Mengapa demikian? karena kapan saatnya apa yang kita tulis menjadi inspirasi, motivasi, menjadi kebermanfaatan baik buat diri sendiri maupun untuk orang lain. Seperti gunung es, tanpa terasa kita beramal jariyah ilmu lewat tulisan, yang dari kata demi kata, paragraf demi paragraf, halaman demi halaman sampai berupa buku.

Jadi Diri Sendiri

Kamu adalah kamu, dan kamu tidak bisa disamakan dengan orang lain. Karena meskipun kamu memiliki saudara kembar sekalipun tak mungkin memiliki perilaku, karakter yang sama.

Siapapun kamu, kamu sebagai orang rendah maupun tertinggi, pada dasarnya tak akan suka bila ada seseorang yang membandingkan kamu dengan siapapun.

“Beberapa orang menyukaimu, beberapa orang tidak. Pada akhirnya, kamu hanya harus menjadi dirimu sendiri.” – Andres Iniesta

Mengapa demikian? karena setiap orang itu masing-masing memiliki keunikan, kelebihan yang berbeda.

“Jadilah dirimu sendiri, bukan seperti yang diinginkan seseorang. Jadilah unik.” – Chantelle Lambert

Hanya saja mayoritas orang tidak mengetahui dan dapat menggali potensi yang ada pada dirinya. Catatan penting bagi siapapun apalagi sebagai orang tua ataupun guru, jangan pernah memandang rendah potensi anak atau anak didiknya, karena yang terkadang yang dianggap rendah justru itu yang akan menjadi kebanggaan atas potensi maupun bakat yang dia miliki.

Yang membuat seseorang minder karena bisa jadi lingkungan yang tak mendukung, tak disupport, tak diasah kemampuan untuk berani mencoba sehingga terhindar dari mental yang lemah. Cenderung harus selalu berani mencoba dan terus belajar.

Mengenal Dirimu Sendiri

Sebaik apapun orang lain memujimu, mengangkatmu dan menjunjung tinggi. Namun kaulah dan Allah lah yang tau tentang siapa sebenarnya dirimu.

Mata bisa saja berbohong karena terkadang yang terlihat oleh mata tidak seperti pada kenyataannya.

Seperti kemewahan yang kau tunjukkan, keramahan dan kepura-puraan yang kau buat.

Kesedihan yang tak kau tunjukkan. Ketegaran yang palsu. Semua ada dalam dasar hatimu.

Baik dan buruk dirimu hanya kaulah yang bisa tau dan menilai serta memilih akan kau bawa kemana dirimu itu.

Yang jelas jika dirimu ingin baik maka berubahlah, perbaikilah dengan segera tanpa menunda dan mempermanen keburukan yang sering kau lakukan.

Karena seseorang itu akan terpenjara oleh kebiasaannya bila kebiasaan buruk yang selalu terulang.

Seperti kau berdiri diatas semen basah yang lama kelamaan kau akan terpatung mengeras susah untuk bergerak dan berubah.

Maka sebaik-baiknya waktu untuk merubah diri menjadi lebih baik adalah saat ini. Bukan esok apalagi nanti.

Malas

Malas itu adalah belenggu. Belenggu yang membuatmu miskin. Yang Membuatmu bodoh. Miskin karena malas bekerja. Bodoh karena malas belajar. Bahkan kau akan terhina disisih Tuhan karena malas ibadah. Terlebih malas berdoa.

Orang yang malas itu kadang karena tak punya rencana, terlebih tidak punya motivasi. Dan karena lingkungannya mempengaruhi. Malas itu seperti virus yang membuat kebiasaan memperbaiki otak dan pikiran menjadi buntu. Dan malas itu antonim dari semangat. Orang yang malas itu karena tidak punya energi atau power untuk semangat.

Dari penyakit malas itu banyak waktu yang terbuang (sia-sia). Terkadang orang yang malas belum ada tujuan yang sungguh2 karena semagat itu ada sesuatu yang dikejar dan diimpikan. Seperti membahagiakan seseorang yang kita cintai dengan bekerja keras tanpa bermalas malasan.

Orang yang ingin ditinggikan derajatnya ia menggantikan waktu tidurnya untuk shalat malam artinya ia punya semangat punya harapan agar mendapat derajat Meskipun dalam keadaan lelah dan kantuk.

Resiko

Resiko itu bersaudara dengan konsekuensi. Konsekuensi tentang sebuah tindakan, kebijakan atau keputusan kita. Banyak orang yang ingin sukses tapi tidak mau ambil resiko. Artinya seseorang yang ingin sukses bukan dari usaha semata karena justru adanya keberanian mengambil resiko atas kesalahan atau dari percobaan tersebut sampai akhirnya berhasil.

Bagaimana kita tau keindahan dan kemenangan kita saat di puncak jika kita takut dengan resiko perjalanan naik puncak atau gunung yang licin, terjal dan penuh tantangan dengan payah. Resiko juga digambarkan seperti sebuah kerugian. Padahal dibalik kerugian itu ada keuntungan. Seperti saat memulai bisnis atau usaha. Dengan nekat dan berani mengambil resiko ia siap atas kemungkinan baik untung maupun ruginya. Resiko itu mengajarkan tentang tanggung jawab dan menjaga amanah Seperti jika jadi seorang guru ia harus bisa digugu dan ditiru (suri tauladan). Jika jadi seorang pemimpin ia harus menyadari dan siap ketika menerima saran atau kritik. Menjadi seorang anak punya resiko untuk patuh pada orang tua. Menjadi pelajar harus siap mengerjakan tugas-tugas yang ada. Apalagi kita sebagai kepala rumah tangga harus siap menafkahi dan menjadi pemimpin keluarga.

Coba Lagi

Kamu pernah gagal? Kamu pernah kecewa? Kamu pernah rugi? Kamu pernah patah hati? Kamu pernah merasa sulit? Kamu pernah jatuh? Kamu pernah kehilangan? Kamu pernah ditinggalkan? Kamu pernah dll? Jika pernah tanamkan dalam pikiran dan hatimu untuk “Coba Lagi”

Satu mantra, satu kalimat yang banyak orang mengabaikannya. Banyak orang tidak menyadari bahwa kalimat itu agak lucu dan menyindir. Untuk kamu yang kehilangan semangat. “Coba lagi” itu kalimat dahsyat, mantra ampuh agar kamu bangkit dari setiap kegagalan. Didalamnya ada ajakan dan menginformasikan bahwa sekali kamu gagal seribu kali masih ada kesempatan untuk berhasil. Cara berpikirmu yang dungu ketika ada hambatan, ada kesulitan dan ada masalah lalu menyerah. Katanya pengen bangkit, katanya pengen berubah tapi kenapa cara berpikirmu yang lama masih kau pakai. Kamu tidak bisa setiap kejadian yang mengecewakan mengucilkan memberi kesimpulan bahwa jalanmu mentok sampai disitu. Kesempatanmu untuk berhasil tipis. Dan itu semua akan hangus dibakar oleh semangat untuk “Coba Lagi”. Sabar, tekun, yakin itulah teman-temannya coba lagi. Mereka itu satu kesatuan yang menuntunmu untuk terus membuka harapan dan semangat baru. Yang mengantarkanmu pada impian-impianmu itu.

Jalan Terus

Bersyukurlah jika hari ini kau masih diberikan kehidupan yang baru dibandingkan hari kemarin. Artinya kau bisa melakukan sesuatu yang baru tentunya sesuatu yang lebih baik dari yang lalu. Lembaran hari ini masih putih bersih lalu terserah kau mau menulis atau mengisi kehidupan ini dengan apa.

Nafas hari ini yang diberikan oleh Allah adalah sebagai lampu hijau bahwa kau boleh melanjutkan langkah-langkah kedepan untuk terus melakukan sesuatu yang mendekatkan atau membawamu sampai pada tujuan atau impian-impianmu.

Setelah kau memaafkan, melupakan lalu satu hal lagi yang perlu kau lakukan. Yakni jalan terus. Jangan pernah kau merasa jalan ditempat. Hidup dan kebiasaanmu begitu-begitu saja tanpa ada perubahan tanpa ada peningkatan.

Statistik kemajuan atau kualitas hidupmu ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang kau lakukan sehari-hari. Dengan demikian kau bebas dalam segi apa yang ingin kau tingkatkan.

Kau boleh semangat untuk menambah ilmumu, ketaatan atau ketakwaan, energi motivasi untuk meraih dunia maupun akhirat. Asal jangan pernah kau terpaku dalam lamunan masa lalu yang menghentikan langkah-langkah cemerlangmu tertutup lalu diam ditempat.

Pengganti Yang Lebih Baik

Suatu hari ada seorang anak bersama ayahnya ingin keluar berjalan-jalan atau berlibur di suatu tempat. Dalam perjalanannya si anak ini amat senang karena bisa berlibur bersama ayahnya. Namun dalam perjalanannya menuju tempat tamasya tersebut tanpa disadari hp kesayangan anak ini hilang. Mungkin jatuh dijalan. Karena meskipun mereka berdua telah mencari dan menelusuri jalan yang dilewati namun hasil tetap tidak menemukannya.

Rasa bahagia si anak itu hilang seketika. Yang ada menjadi murung dan kehilangan mut. Anak itu mengajak ayahnya untuk pulang saja karena terus memikirkan hpnya yang hilang. Lantas sampai rumah anaknya menangis karena hp yang hilang itu adalah hp satu-satunya yang dimilikinya.

Tetapi si ayah tak tinggal diam ia ingin tetap melihat anaknya ini tidak sedih dan murung lagi. “Udah nak jangan Bersedih lagi” kata ayahnya.

Si anak itu justru bertambah sedih. Ayahnya mencoba menghiburnya lagi dengan mengatakan “tenang saja nak entar besok bapak beliin hp yang baru lagi” si anak mulai cerah lagi mukanya mendengar perkataan ayahnya meskipun belum tenang seratus persen.

PASTI BISA

Seseorang yang punya mimpi punya keinginan punya cita-cita selain niat juga ada faktor penting yang harus ia miliki. Motivasi, yah motivasi sebagai tenaga atau energi seperti bensin pada kendaraan atau mesin, seperti makanan saat lapar, seperti cahaya api disaat kegelapan. Seseorang yang ingin punya semangat dalam melakukan guna mencapai impian-impiannya tentu dimulai dari diri sendiri bukan dari orang lain. Bisa diukur bila diri sendiri aja tidak bisa kasih semangat apalagi orang lain.

Salah satu kata ajaib yang memberikan sugesti dahsyat adalah kata “Saya Pasti Bisa.” Sesuatu yang menghalangi langkah kita itu justru kita yang membuat. Membuat beberapa alasan agar kita tidak mau melakukan dalam mengupayakan keberhasilan kita. Contoh kata-kata yang bisa meracuni dan membunuh semangat kita yakni; saya lelah, saya tidak mampu, saya bukan orang yang ahli, saya bodoh, saya banyak kekurangan, saya tidak pantes, saya minder, saya menyerah. Saya bukan orang kaya, saya malu, saya gak tahu, saya gak mut, saya males, saya gak mau. Saya sedih. Dll. Lihatlah sadar atau tidak jika ucapan kita seperti itu, bagaimana orang lain percaya bagaimana orang lain bisa mendukung jika kita sendiri sudah merasa mati sebelum berperang, sudah merasa gagal sebelum mencoba, sudah merasa lemah sebelum berupaya. Kesalahan-kesalah seperti itu jangan diulang, jang ditanam. Bakar sampah pesimisme seperti itu. Buanglah jauh-jauh kata menyerah dan tidak bisa itu.

Prestasi Terbesar

Prestasi terbesar bagi seorang mukmin adalah bisa meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Rabnya, dapat menambah iman, amal shalih dan perubahan akhlak lebih baik.

Kita boleh miskin harta, jabatan, titel, atau kehormatan lainnya tapi jangan sampai kita miskin akhlak, miskin iman dan miskin amal shalih.

Adakah yang mengeluh tentang keadaan ketidakpunyaan dan ketidakmampuan yang bersifat duniawi tetapi dia tidak gelisah dan memikirkan bekal atau amal yang kita miliki untuk kampung akhirat.

Banyak yang bersenang-senang di dunia namun pada Endingnya mendapat kepahitan dan keterpurukan karena terpesona oleh dunia dan lupa pada akhirat.

Bilamana setiap hari kita Semangat mengejar dunia mestinya kita lebih semangat lagi untuk mengejar akhirat.

Boleh kita punya uang banyak, punya rumah, kendaraan mewah, pangkat dan kehormatan mewah lainnya. Tapi semua itu belum tentu membuat hati atau hidup kita tenang.

Terlebih jika semua itu diperoleh dari yang bukan hak kita. Gak ada seorang pun yang merasa tenang melainkan karena berdzikir/mengingat Allah. Qs. Ar-Ra’du:28.

Waktu Berubah

Hari ini adalah lembaran baru dimana setiap orang berkesempatan untuk melakukan perubahan. Perubahan dimulai tak mesti terjadi pada hal-hal yang besar karena semua harus dimulai dari hal terkecil. Bahkan perubahan hal kecil itu dimulai pada detik ini terutama yang paling penting adalah perubahan sikap. Orang berilmu tinggi justru ia pandai merendahkan diri bukan menyombongkan kepandaiannya. begitu pula orang kaya bukan untuk dipamerkan segala kemegahannya. Belajar untuk ria dan takabur itu sangat mudah tapi belajar bersabar dan hidup sederhana serta bersahaja itu yang sulit kita terapkan.

Lingkungan dan teman sangat berpengaruh tentang perubahan kita. Dan perubahan sikap kita bergantung pada dengan siapa kita bergaul dan berkomunikasi. Meskipun kata orang semua terserah yang menjalaninya. Tetapi kebanyakan orang terpengaruh pada lingkungan dan orang-orang terdekatnya. Gaya bicara dan pengambilan keputusan, cara pandang, serta hal-hal yang dilakukannya akan menyerupai yang telah dilakukan sebelumnya hal itu terkait pada hal yang positif maupun negatif. Tetapi jalan untuk berubah masih terbuka luas. Dengan catatan kita selalu punya niat atau rencana untuk perubahan tersebut. Lalu yang tak boleh lupa adalah terus mengoreksi atau mau memperbaiki diri dan menerima kritikan meskipun itu pedas tetapi jika itu untuk kebaikan kita mengapa tidak.

Belajarlah Untuk Terus Tumbuh

Belajarlah…. belajarlah untuk terus tumbuh meskipun dirimu belum dibutuhkan jika dirimu masih dicampakkan dan belum dihargai.

Seseorang yang disepelekan akan belajar untuk bersabar. Seseorang yang dikucilkan akan belajar untuk terus ikhlas menghadapi kenyataan.

Tak mudah seseorang dalam menghadapi kenyataan. Padahal kenyataan atau keadaan adalah sebuah pendidikan berharga agar kita menjadi lebih dewasa.

Seseorang yang hendak tumbuh pasti akan banyak tantangan dan hambatan tetapi justru disitulah perjuangan itu dimulai.

Seseorang yang hanya menerima hasil akn lebih sulit untuk menghadapi sesuatu hal yang baru yang belum pernah dialaminya terutama dalam hal problem atau permasalahan-permasalahn kecil atau besar.

Berlatih untuk tumbuh dan maju dalam pemikiran untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan pendidikan akan lebih berharga daripada menggemukkan fisik semata.

Maka perhatikanlah dirimu sejauh mana akan perkembangan dirimu. Untuk belajar agar berkembang adalah tiada batasan waktu.

Semoga dirimu menjadi orang yang terus belajar untuk berkembang dan menjadi orang hebat.

Hal ini Yang Akan Merubah Hidupmu Menjadi Lebih Baik

Sadar atau tidak hal ini akan membuat hidupmu berubah menjadi lebih baik dan lebih sukses. Hal ini sangat mudah dan sederhana bila kita ucapkan. Kira kira kau tau apa yang dapat merubah hidupmu. Mari kita bicarakan bersama.

Sebuah kebiasaan yah itulah yang saya maksud. Bila kau ingin kaya silahkan tiru kebiasaan orang kaya, bila kau ingin sukses silahkan ikuti kebiasaan orang tersebut. Dan bila kau ingin pintar silahkan lakukan kebiasaan yang ia lakukan.Tanpa kita sadari ternyata kebiasaanlah yang menentukan maju mundurnya stabilitas hidup kita. Mari kita berbicara semisalnya seorang yang hafal qur’an apakah dia hanya cukup sekali baca langsung hafal, oh tentu tidak. Ia pasti terus dan terus mengulang dan membiasakan menghafalnya. Mari kita lihat seorang juara, atau peringkat, pasti dia memilki kebiasaan yang tidak sama dengan orang yang tidak juara atau yang memiliki prestasi. Mari kita contohkan kembali, apakah orang sukses dengan yang tidak sukses sama kebiasaan yang dilakukannya, oh tentu tidak.Jadi semua tergantung bagaimana dengan kebiasaannya.

Kehidupan itu Seperti Bersepedah, Maka Teruslah Mengayuh

Langkah yang perlahan dan pasti adalah sebuah pijakan menuju sebuah impian yang nyata, dibandingkan keinginan yang besar tetapi hanya berpangku tangan menengadah tanpa usaha. Jadi setiap peristiwa kecil maupun besar, akan terus membuat kenangan dan memori serta pelajaran untuk hari selanjutnya.

Persiapan sematang apapun pasti ada sebuah kendala, dan sebuah keniscayaan seperti seorang pedagang mencari untung, tetapi terkadang menemukan sebuah kerugian. Bahkan ketika petani menanam padi tetap akan tumbuh rumput.Karena semua yang ada dibumi pasti sudah ada takaran yang pasti. Ada yang selalu memperhatikan keseriusan dan kesanggupan usaha setiap ciptaannya. Tak mungkin didunia ini yang tak mungkin. Baik jodoh, rizeki dan umur. Tak ada yang tau. Tapi yang sudah pasti adalah sebuah kematian. Tetaplah syukuri jatuh bangun, lapang maupun sempit, sehat maupun sakit.

Gagal maupun sukses, Seperti pepatah mengatakan kadang hidup berada diatas kadang dibawah seperti mengayuh sepeda. Agar tetap berjalan maka harus terus mengayuh dan rodapun terus berputar dan melaju tanpa henti. angan iri dengan penampilan siapapun, karena belum tentu apa yang diliha dan ditampilkannya sesuai dengan kenyataan. Bisa saja mereka hanya menampilkan kebaikan, kemewahan dan kesuksesannya saja. Kita tak tau dibalik semua itu ada apa, Dan seletih apa. Yang pasti adalah kehidupan diri kita sendiri akan dibawa kemana. Akankah menjadi indah atau sengsara tergantung pada upaya, amal awal yang dilakukan.

Semangat Buat Para Relawan

Mungkin hanya hati dan raga orang-orang ikhlas yang memiliki kekayaan sesungguhya. Sebuah tindakan dan niat yang nyata untuk beramal. Meski menyadari tak mendapatkan apa-apa didunia namun dengan kenyakinan nan harapan mendapat balasan yang terindah dan ridho-Nya.

Mungkin secara materil tak terlihat tetapi secara batin pasti mendapatkan ketenangan dan kelapangan hati.Silaturahmi, Menambah wawasan, ilmu, pengalaman, dan yang paling penting menambah kawan atau saudara. Relawan memang tak digajih maka dari itu, orang-orang seperti ini sudah jarang kita dapatkan. Perlu adanya regenerasi yang selalu mengajak untuk kebaikan.Baik organisasi maupun komunitas apapun. Apapun bidangnya yang sesuai kemampuan tangan, tenaga, uang dan pikiran masing-masing. Tetapi tujuan yang utama sekali lagi adalah untuk mendapat ridho Allah swt.

Sesibuk apapun, sesusulit apapun seorang relawan tetap merelakan dan menyempatkan waktu berharganya untuk kegiatan beramal dan sosial.Alasan kuat yang membuat motivasi adalah hidup ini singkat, amat disayangkan bila kita tak berbuat kebaikan dari jalan menjadi relawan.Aduh sungguh mulianya orang-orang ini. Mungkin masih banyak diluar sana yang lebih berbuat banyak kebaikan. Maka dari itu dalam islam dianjurkan untuk berloma-lomba dalam kebaikan. Semoga akan terus ada yang termotivasi untuk terus melakukan dan aksi dalam kebaikan.

Nenangin Diri Dulu

Nenangin diri dilakukan ketika kita mendapat masalah. Setiap orang tidak sama dalam menghadapi masalah atau mengatasi masalah tersesebut. Terkait dengan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan serta lingkungan. Salah satu yang dipakai seperti nenangin diri. Kata-kata tersebut menafsirkan layaknya tak ingin diganggu. Ingin berdiam diri, merenung menyendiri.

Memang sepintas amat positif untuk mengkaji masalah. Namun jangan salah ketika kita bertindak seperti itu tanpa pertimbangan. Seperti bayak orang yang kita tinggalkan, banyak orang yang kita cuekin bahkan sampe kesemprot semua, serta males berkomunikasi dengan orang lain.Rasa gelisah, rasa marah dan emosi yang menyimpulkan dan mengambil tindakan untuk menenangkan diri cukup bagus. namun lebih bagus lagi hal tersebut tidak dilakukan tanpa berlebihan. Misalnya pergi ke suatu tempat yang jauh dari rumah, ngurungin diri dikamar, berhari-hari tidak makan, atau menjauh dari orang yang ada disekitar. Karena itu justru cenderung menyakiti diri sendiri. Memangsih terkadang diri kita butuh dengan yang namanya sendiri untuk evaluasi. Namun alangkah baiknya dihadapi dengan santai dan tenang menghadapi apapun itu masalahnya.Daripada buang tenaga untuk keluar rumah atau pergi kesana kemari, pergi ke suatu tempat atau mungkin mencoba lari dari masalah. Mendingan muhasabah, segera perbaiki dan itropeksi kesalahan diri sendiri. Istigfar sama Allah SWT. Shalat malam, ngaji, berdoa dan tawakkal sama Allah. Serahkan semua sama Allah ikhlas dan belajarlah ridha dari setiap kejadian atau kenyataan. Baik saat keadaan pahit maupun manis. Jangan pernah untuk menutupi diri sendiri karena setiap masalah pasti disiapin untuk solusinya oleh Allah. Ceritalah, terbukalah pada orang terdekatmu, pada orang yang kau percayai. agar tidak salah paham, agar tidak memperunyam masalah yang kita hadapi. Terlebih merusak dan merugikan orang lain.

Sepi Kala Sendiri

Unek-Unek Si “Sepi”Sepi bagiku ia sahabat, dimana yang bernyawa sudah tak ada disisi lagi dan disitulah ia menghampiri dengan mebawa segala macam masalah yang ada dihati. Satu persatu masalah mereka beberkan padaku tanpa henti satu detikpun tanpa koma bahkan titik. Aku dengarkan semua keluh kesah mereka. Dengan menghirup nafas sedalam-dalamnya aku mencoba menyakini serta menenangkannya bahwa Allah bersamanya “INNALLAHA MA’ANA” Jangan merasa terbebani sahabatku. Jika itu masalah berat maka anggaplah ringan. Jika itu masalah ringan maka anggaplah itu bukan masahal. Ini semua terjadi karena Allah mencintaimu karena tidak semua yang terasa sakit itu berarti tak cinta. Justru Allah mencintaimu.

Sahabatku yakinlah dengan berbagai masalah yang aku hadapi aku tidak sedikitpun membenci si SEPI, karena ia sahabatku, ia mempercayaiku, ia membagi suka dukanya padaku. Banyak yang bilang sepi hanya mengundang bosan dan bahkan mereka sengaja memancing suasana agar sepi menghilang. Tapi bagiku sepi adalah segalanya. Dimana aku bisa berbicara yakin antara hati dan pikiranUnek-Unek Si “Sendiri”Kesendirian itu menjemukan. Kesendirian itu menimbulkan datangnya setan untuk menggoda. Merasuki pikiran untuk berbuat yang tak terpuji. Kesendirian yang positif adalah merasa selalu bersama dan dilihat oleh Allah. Meskipun kita tak dapat melihat-Nya. Inilah yang disbut ikhsan. Yakinlah apapun yang kita perbuat Allah tak pernah tertidur. Meski kebaikan sebesar biji dzahra atau sebesar debu maka Allah akan membalasnya. Begitupula dengan sekecil apapun kejahatan yang kita perbuat kelak Allah akan memberikan balasan.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!