
Begitu beragam kisah dan cerita kehidupan setiap individu. Entah itu cerita suka maupun duka, keberhasilan maupun kegagalan—semuanya memiliki keunikan dan makna tersendiri.
Dari keberagaman itu, penting bagi kita untuk saling bertukar cerita. Karena melalui pengalaman, pengetahuan, dan bahkan keterbatasan masing-masing, kita bisa saling belajar, mengikuti, dan meneladani kisah terbaik yang pernah dialami orang lain.
Salah satu cara untuk berbagi cerita adalah melalui tulisan. Dengan menulis, kita bisa menyampaikan gagasan, ide, atau opini kapan saja. Tulisan menjadi wadah untuk menyalurkan isi pikiran secara utuh, tanpa batas waktu dan ruang.
Namun pada kenyataannya, menulis tidak semudah berbicara. Banyak orang yang pandai berdebat, berdiskusi, dan mengutarakan pendapat secara lisan, namun kesulitan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Akibatnya, banyak pesan berharga yang hilang begitu saja—terbawa angin, lenyap tanpa jejak.
Padahal menulis adalah keterampilan yang bisa dilatih. Tidak ada yang langsung mahir. Bahkan seseorang yang ahli di bidangnya pun akan kehilangan kesempatan berbagi jika tidak pernah mencatat atau menyusun buah pikirannya dalam sebuah karya, entah itu artikel, esai, atau buku.














