Terimakasih 2024

Terima Kasih kepada-Mu ya Rabb.

Telah memberiku nafas, memberiku tenaga, kekuatan dan kesehatan. Terimakasih engkau masih memberikan kehidupan. Terimakasih engkau telah memberikan rezeki dan pekerjaan yang semoga halal dan berkah, dan di sela-sela bekerja dapat beribadah seperti sholat, mengaji berdzikir dan ibadah lainnya dengan tenang. Dengan banyak kesempatan bisa terus berdoa mengingat-Mu. 

Terimakasih telah memberikan istri dan anak yang pintar dan lucu. Semoga menjadi keluarga yang sejahtera, soleh dan solehah dan diridhoi oleh Allah swt dalam setiap langkahnya. Terutama diri saya menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab dan menjadi teladan dapat memberikan contoh dan melakukan yang terbaik bagi keluarga tercinta.

terimakasih telah memberikan beberapa ujian dan kesulitan sehingga saya dapat belajar banyak tentang kehidupan agar waspada dan prihatin dan tentunya bisa selalu bersyukur. jika cobaan dan ujian itu sangat besar, saya tahu engkau lebih besar dari segalanya dan berikanlah saya dua hal yaitu besarkan rasa sabar dan syukur saya dalam situasi apapun. saya tau dengan kehidupan dan keadaan saat ini tentu bila melihat ke bawah saya lebih baik daripada mereka yang ada di luar saha belum seberuntung saya.baik tentang rezeki, rumah, istri, anak dan keluarga. jika saya bisa makan sebanyak tiga kali dalam sehari maka sudah harus bersyukur. Karena orang lain belum tentu merasakan seperti itu. Meskipun hampir empat tahun usia pernikahan dan masih menumpang dan tinggal dirumah mertua tetap harus saya syukuri daripada masih banyak orang yang tidak memiliki rumah atau menumpang untuk sementara. 

Kalah

Kira-kira apa pandangan kita tentang kalah? apakah kalah itu seperti kalah dalam lomba, atau bertanding, kalah dalam berkompetisi, gagal masuk sekolah, kuliah, gagal masuk tes kerja.
Seberapa besar rasa kalah itu memukul dan menampar hingga membuatmu jatuh dan orang lain mencampakkanmu.
realitanya demikian bukan?

Siapa yang dapat tersenyum atau memberimu support ketika kamu terjatuh atau gagal dalam melakukan apa yang kamu inginkan. Toh tidak ada selain orang pertama yaitu dirimu sendiri.
Tidak ada orang yang sempurna dalam mengejar impiannya melainkan telah diwarnai oleh bertubi-tubi kekalahan dan kegagalan. Contohnya seseorang yang kalah dalam bertanding menjadi bahan evaluasi dan pasti menjadi pengalaman berharga untuk menuju pertandingan berikutnya.
Begitu pula dalam setiap apa saja kegagalan yang pernah dialami sebagai proses dan pil pahit yang kelak menjadikan kuat dan semangat untuk melakukan strategi atau langkah langkah untuk dilakukannya lebih baik lagi.
Banyak yang tak paham tentang sebuah proses. akibatnya akan menganggap sepele dan tidak memiliki kepekaan baik terhadap lingkungan atau terhadap orang lain.
Bagaimanapun, sepandai apapun belajar dan membaca buku justru jika tidak diimbangi dengan praktik maka pasti tidak akan sejalan. Karena pada umumnya orang-orang yang sukses selain banyak pengetahuan belajar dari teks juga dari pengalaman pribadi dengan melakukan tindakan ataupun uji coba yang terus-menerus. Dalam hal apapun sudah diketahui pasti tak ada yang instan.

Kata-Kata

Sebagian orang mempercayai sebuah kata adalah doa. Sebuah kata dan seberapa penting dan pengaruhnya dalam hidup kita. Namun sebelum keluar kata-kata tentu ada sebuah pemikiran dan gagasan sebuah kata merupakan sebuah aksi atau tindakan dari pemikiran. Tapi kadang ada seseorang yang antara pikiran dan kata-katanya tak sama. Terus bergulat dengan pemikirannya belum lagi berdiskusi dengan hati kecilnya. Ada juga beberapa istilah yang kita kenal yaitu berpikir positif. Hal ini lebih populer duluan dibandingkan dengan kalimat berkata positif. Ada istilah agama juga mengatakan “husnudzon” atau berprasangka baik.

banyak pula buku-buku dan literatur yang membahas luas tentang berpikir. Seperti buku yang berjudul berpikir dan menjadi kaya oleh Napoleon hill berpikir Dan berjiwa besar dan lain sebagainya.

kata-kata ini seperti air yang tertuang ke dalam gelas dan air yang terdapat di dalam teko tersebut adalah pikiran. Maka para motivator dalam menyampaikan pesan motivasinya pasti tak terlepas agar untuk selalu berpikir positif. Karena dengan berpikir positif berefek pada action atau tindakan pula positif dan baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya orang yang terus berpikir negatif akan berdampak buruk pada kehidupannya seperti perbedaan kata semangat dan malas optimis dan pesimis. Jadi ada beberapa quote yang dapat mempengaruhi kebiasaan dan karakter kita jika tidak pintar-pintar berpikir dan memilih kata-kata.

Kekuatan Pemuda

Darah muda darahnya para remaja 
Selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah
masa muda masa yang berapi-apı 
maunya menang sendiri walau Salah tak peduli 
Biasanya para remaja berpikirnya sekali saja 
tanpa menghiraukan akibatnya. 
Wahai kawan para remaja waspadalah dalam melangkah 
agar tidak menyesal akhirnya dst.

Begitulah bunyi dari lirik lagu H. Rhoma Irama yang tentang pemuda; Dalam lirik tersebut jelas bahwa menggambarkan pemuda itu adalah seorang yang gagah namun dalam kegagahannya Itu Roma menambahkan dan menasehati agar tidak asal-asalan dalam melakukan segala hal karena bila gegabah dikhawatirkan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dengan Sebuah kutipan pidato Bung Karno yang sangat terkenal, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Jika kita berbicara pemuda maka jelaslah tidak diragukan lagi perannya baik didalam Lingkungan masyarakat maupun untuk bangsa Indonesia sebagaimana setiap tanggal 28 Oktober diperingati hari Sumpah pemuda yang bertujuan membangkitkan Jiwa nasionalisme serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan sangat luar biasa gagasan bersubstansi tentang persatuan tanah air, bangsa Indonesia, dan yang paling penting adalah menjunjung bahasa persatuan bahasa indonesia.

BUDAYA MENABUNG

Mengapa budaya menabung harus di tanamkan pada diri setiap orang, apa penting dan manfaatnya menabung. toh menabung tidak akan menjadi kan kaya. Ada beberapa quote yang berseliweran di pikiran kita penting dan tidaknya budaya menabung dan tanpa disadari mungkin apa yang dibeli saat ini adalah hasil dan menabung misalnya beli baju, beli makanan, kendaran, rumah, properti, tanah, perhiasan dan lain sebagainya.

Misalnya Sakit lalu berobat dan dirawat tapi belum dapat gajian apa bukan ngambil dari tabungan. bilakah tidak uang yang cukup dan mendesak atau Saat mendapati masalah keuangan lainnya, apakah bisa pinjam ke tetangga, teman atau orang lain. Diperbolehkan hutang memang secara hukum agama, tapi alangkah baiknya hidup tenang tanpa hutang bukan?

Mana mungkin ada perbankan dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan finansial jika kita tidak mau menabung. meskipun pada kenyataan tabungan atau uang yang disimpan di bank Itu diputar kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kur.

Sudah banyak sebenarnya literatur tentang menabung. Ada pula yang mengumpamakan sedia payung sebelum hujan. Sebuah istilah yang berarti antisipasi sebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan.

Pemulung Buku

Dulu saya sangat ingin ke Pasar Senen Jakarta, karena menurut info yang saya dapat disitu banyak banget buku-buku bekas atau second yang jumlahnya melimpah dan lengkap, pastinya murah meriah. Dan yang benar saja pada saat saya ikut pelatihan Jurnalistik di Jakarta sekitar tahun 2015, saya sempatkan untuk mampir. Akhirnya saya menemukan dan membeli beberapa buku, koran, majalah, bekas dan semacamnya  yang sudah lama saya incar.  

Masih ingat beberapa nasehat guru saya saat masih sekolah SMK, bahwa jika ingin membaca tanpa keluar biaya, maka datanglah ke perpustakaan umum, atau datangi penjual buku atau koran baik ditempat yang khusus toko-toko buku atau sekedar mengunjungi pedagang kaki lima yang biasa disebut dengan istilah (pasar loak). Itulah nasehat dulu yang sempat juga saya aplikasikan. Karena hanya membaca di perpustakaan atau di toko buku tidaklah kena bayar. Begitulah beberapa cara perburuan saya untuk mencari ilmu di luar kelas. Karena Guru ataupun dosen pasti hanya mengajarkan perihal yang dasar-dasarnya saja, sedangkan jika peserta didik atau mahasiswa ingin pintar dan ingin mengembangkan ilmu dasar tersebut harus belajar secara pribadi atau otodidak. Entah dengan cara berdiskusi dengan teman, bertanya pada guru atau para ahlinya bahkan membeli buku bekas bisa menjadi salah satu alternatif bila ingin lebih hemat.

Pengemis dan Pengamen Sebagai Potret Kehidupan Sosial

Suka atau tidak saat kita bermain di taman, makan di pinggir jalan, atau saat naik kendaraan umum, di pasar,di  terminal, di lampu merah, di depan toko atau supermarket pasti tidak akan luput dari seorang pengamen. Kehadiran mereka sebenarnya antara dua hal yakni rasa tidak nyaman dan empati terhadap kita. Bagaimanapun mereka adalah saudara kita sesama manusia yang sedang mencari nafkah dan menyambung hidup secara halal. Tetapi tak jarang mereka saat mengamen dan meminta uang dengan cara paksa. Padahal saat kita dimintai uang mau ngasih atau tidak, mau besar atau kecil itu terserah kita. Ironisnya saat kita memang tak memiliki uang kecil atau uang recehan terus kita memberi kode bahwa mohon maaf tidak mau ngasih (tidak punya uang receh) kadang pengamen tidak mengerti dan cenderung memaksa. Hal ini biasanya terjadi dan marak di kota-kota besar yang kadang memang ada sesekali pengemis atau pengamen tersebut keliling kampung. Kerap kondisi tersebut menjadi pemandangan yang kurang indah untuk dipandang..

Menabung Tulisan

Mungkin pernah menulis dan tersimpan di buku diary, mungkin pernah iseng  menulis sesuatu di sepucuk kertas yang tercecer, mungkin pernah menulis di salah satu blog, apk, atau medsos lainnya. Mungkin pernah banyak menulis di berbagai media namun sekarang mentok dan tak gairah menulis lagi.

Sebenarnya banyak orang yang menganggap apa yang kita tulis sepele, apa yang kita tulis rasanya tidak layak dan jelek, bahkan terkesan minder. Mungkin pernah saat masih sekolah, kuliah, atau bekerja disebuah tempat bahkan saat menganggur sekalipun memiliki catatan-catatan kecil yang terbengkalai dan tak terurus tak serius, dan menganggap itu hal tidak penting. 

Padahal semua itu adalah bisa menjadi aset atau investasi yang sangat penting dan berharga. Perlu dipahami bersama bahwa menabung itu bukan hanya tentang uang, tentang harta, tentang barang maupun aset properti. Bahkan tulisan pun menjadi tabungan masa depan kita. Mengapa demikian? karena kapan saatnya apa yang kita tulis menjadi inspirasi, motivasi, menjadi kebermanfaatan baik buat diri sendiri maupun untuk orang lain. Seperti gunung es, tanpa terasa kita beramal jariyah ilmu lewat tulisan, yang dari kata demi kata, paragraf demi paragraf, halaman demi halaman sampai berupa buku.

Gelas Kosong

Disini saya tidak ingin menceritakan tentang berbagai merk atau jenis gelas, apalagi mau jualan gelas. Tetapi disini saya ingin menguraikan beberapa makna atau filosofis dari gelas kosong.

Pertama gelas adalah wadah kaca, sebuah benda maupun alat untuk menampung cairan, air yang biasa untuk diminum. Nah adapun makna dari filosofi gelas kosong adalah bagaimana karakter atau sikap seseorang saat akan bertemu dengan orang lain yang menganggap dirinya masih banyak kekurangan baik itu pengetahuan, pengalaman dan aspek lainnya. Dengan begitu, kita tidak akan merasa sombong dan meremehkan orang lain. Setiap ingin dan saat bertemu atau sedang mengobrol dengan orang lain siap sedia mendengarkan apa yang mereka utarakan.

Biasanya saat kita bertemu dengan orang lain menganggap bahwa diri kita yang paling hebat, diri kita yang paling pintar. Padahal belum tentu pengetahuan dan pengalaman kita lebih baik daripada dia. Sikap ini telah digunakan oleh salah satu pebisnis terkenal yaitu Om Bob Sadino.

Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.”

Pemikiran orang lain dan kita tentu tak sama, oleh sebab itu barangkali pemikiran orang lain itu lebih cemerlang, lebih bagus baik itu berupa masukan, kritik, saran dan ide-ide yang justru lebih hebat daripada kita. Hal ini yang sering kita tidak sadari bahwa perasaan angkuh atau serba bisa dan sempurna menutup diri kita untuk tidak mau belajar dari orang lain. Padahal kekuatan mendengar daripada berbicara itu sangat luar biasa. Sebagai orang yang haus ilmu dan pengetahuan hendaknya mengosongkan gelas kita dalam artian tidak merasa sempurna atas ilmu yang kita miliki, maupun ide dan pemikiran kita yang tidak sehebat orang lain.

Pendidikan, Kemiskinan, dan Kebodohan

Pendidikan, kemiskinan, dan kebodohan adalah tiga hal yang erat saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Di negara yang tercinta ini faktanya banyak yang putus sekolah karena keadaan ekonomi. Lalu yang lulusan sarjana maupun lulusan sekolah baik SMA maupun SMK masih banyak yang nganggur karena sempit dan ketatnya persaingan lapangan kerja.
Katanya Taraf hidup seseorang ditentukan oleh tinggi dan rendahnya pendidikan saya setuju dengan hal itu, tetapi bagaimana bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi bila untuk makan sesuap nasi saja masih banyak yang susah.
Mungkin agak dangkal dengan pemikiran memvonis orang bodoh dan miskin itu tidak berpendidikan dan yang penghasilannya rendah karena tidak sekolah tinggi. Tidak menutup kemungkinan bagaimana nasib dan usaha seseorang banyak yang sukses dan hidup mapan meski putus sekolah.
Ada yang menilai dan membayar pekerjaan atau jabatan sesorang dari Ijazahnya, tetapi ada juga yang beranggapan ijazah itu tidak penting (tanda sekolah) bukan tanda berpikir. justru yang terpenting adalah bagaimana dia dapat dan mampu mengaplikasikan ilmu dan titel yang disandangnya hingga bermanfaat bagi orang lain.
Ironi negara konoha atau negara wakanda banyak PR untuk perbaikan pendidikan dan kemiskinan. Semoga di negara kita ini memiliki uang yang cukup untuk sekolah dan dapat mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya dan mendapat hasil atau upah yang sesuai dan dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

Jadi Diri Sendiri

Kamu adalah kamu, dan kamu tidak bisa disamakan dengan orang lain. Karena meskipun kamu memiliki saudara kembar sekalipun tak mungkin memiliki perilaku, karakter yang sama.

Siapapun kamu, kamu sebagai orang rendah maupun tertinggi, pada dasarnya tak akan suka bila ada seseorang yang membandingkan kamu dengan siapapun.

“Beberapa orang menyukaimu, beberapa orang tidak. Pada akhirnya, kamu hanya harus menjadi dirimu sendiri.” – Andres Iniesta

Mengapa demikian? karena setiap orang itu masing-masing memiliki keunikan, kelebihan yang berbeda.

“Jadilah dirimu sendiri, bukan seperti yang diinginkan seseorang. Jadilah unik.” – Chantelle Lambert

Hanya saja mayoritas orang tidak mengetahui dan dapat menggali potensi yang ada pada dirinya. Catatan penting bagi siapapun apalagi sebagai orang tua ataupun guru, jangan pernah memandang rendah potensi anak atau anak didiknya, karena yang terkadang yang dianggap rendah justru itu yang akan menjadi kebanggaan atas potensi maupun bakat yang dia miliki.

Yang membuat seseorang minder karena bisa jadi lingkungan yang tak mendukung, tak disupport, tak diasah kemampuan untuk berani mencoba sehingga terhindar dari mental yang lemah. Cenderung harus selalu berani mencoba dan terus belajar.

Hilang Ingatan

Hilang ingatan itu sangat mengerikan. Apalagi seperti amnesia, memori otak terdelet semua. tetapi hilang ingatan juga dipacu karena memikirkan yang lain karena tak fokus mengerjakan sesuatu.
Misalkan saat solat lupa rakaatnya. memang benar-benar blank. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena tak fokus atau tidak khusuk dalam sholatnya. Bisa berarti masih memikirkan hal lain atau memang terlintas berbagai pikiran di kepala. Bagaimana kita bisa fokus meraih tujuan masa depan, sedangkan diri kita tidak bisa fokus saat menghadap Tuhan-Nya.
Mungkin hilang ingatan itu masih sama dengan lupa. Lupa itu sebuah kejadian. yang menyita bisa seperempat bahkan separuh hidup kita. seperti kehilangan waktu hanya gara- gara lupa menaruh kunci motor, lupa menaruh barang. Apa mungkin bisa disebut juga dengan pikun. biasanya pikun adalah sebutan untuk orang yang telah sepuh. Artinya karena usia telah menua. Nyatanya meski belum tua banyak diantara kita yang muda sering lupa dalam banyak hal.

Ada kalanya lupa atau kehilangan ingatan itu karena kita jarang melatih, jarang melakukan, misalkan tentang hapalan Alquran. meski semula sudah menghapal banyak ayat, tetapi semua itu bisa hilang dan lupa bila kita tak sering melafalkan atau sesering mungkin mengulang-ulang hapalan yang kita punya. Begitupun sebaliknya saat menghapal adalah berproses mengingat dan mengulang-ulang sampai akhirnya hapal. Surat alfatihah sangat mudah dan hapal karena setiap hari dilafalkan dan dipake dalam setiap solat lima waktu. dan kenapa untuk ayat lain tak hapal. Mungkin kedudukannya sama kita bisa menguasai semu ayat Qur’an bila sesering mungkin berinteraksi atau dekat dengan Qur’an setiap saat pada ayat quran yang lainnya.

Berkomentar

Disini saya tidak ingin menjelaskan tentang apa dan mengapa dengan komentar. Namun disini saya akan mengutakaran pendapat saya tentang melatih menulis dengan cara berkomentar. Tentu berkomentar yang positif dan tidak mengandung kalimat syara maupun hoax.

Kenapa saya sebut sebagai metode berlatih menulis, karena saat kita membaca buku maupun tulisan atau artikel, ada sebuah masukan pengetahuan baru dan disitu saat membaca atau setelah membaca pasti terdapat pro dan kontra tentang pendapat maupun gagasan tetang suatu permasalahan maupun topik yang disampaikan oleh penulis. Maka dari itu kita bisa mengutarakan pula pendapat tentang sebuah tulisan orang lain. Baik itu tentang kesetu dan tidaknya kita tulis atau komentar tentang beberapa alasan sesuai pengetahuan dan pengalaman yang kita ketahu dan miliki, sedikit maupun banyak pendapat yang kita sampaikan melalui komentar.

Karena setiap tulisan yang orang lain tulis itu perlu ditinjau kebenarannya terlebih kita mengkritisi atau memberi pujian terhadap sebuah ide atau gagasan orang lain. Jadi bisa saling menguatkan ataupun lebih lengkap dan sempurna dengan adanya tambahan komentar dari kita. Selain itu bila kita mengomentari atau menulis komentar di medsos atau di blog orang lain pasti dia merasa senang, setidaknya tulisan mereka telah kita baca apalagi ada masukan dan koreksian untuk saling memperbaiki disitulah kegiatan literasi menjadi hidup. Disamping itu saat kita menjelajah tulisan khusunya di media online setidaknya dia akan mengunjugi dan mengenal siapa diri kita melewati akun yang kita gunakan dalam berkomentar.

Mengenal Dirimu Sendiri

Sebaik apapun orang lain memujimu, mengangkatmu dan menjunjung tinggi. Namun kaulah dan Allah lah yang tau tentang siapa sebenarnya dirimu.

Mata bisa saja berbohong karena terkadang yang terlihat oleh mata tidak seperti pada kenyataannya.

Seperti kemewahan yang kau tunjukkan, keramahan dan kepura-puraan yang kau buat.

Kesedihan yang tak kau tunjukkan. Ketegaran yang palsu. Semua ada dalam dasar hatimu.

Baik dan buruk dirimu hanya kaulah yang bisa tau dan menilai serta memilih akan kau bawa kemana dirimu itu.

Yang jelas jika dirimu ingin baik maka berubahlah, perbaikilah dengan segera tanpa menunda dan mempermanen keburukan yang sering kau lakukan.

Karena seseorang itu akan terpenjara oleh kebiasaannya bila kebiasaan buruk yang selalu terulang.

Seperti kau berdiri diatas semen basah yang lama kelamaan kau akan terpatung mengeras susah untuk bergerak dan berubah.

Maka sebaik-baiknya waktu untuk merubah diri menjadi lebih baik adalah saat ini. Bukan esok apalagi nanti.

Tersenyumlah

Tersenyumlah karena itu bukan sekedar sedekah. Karena senyuman itu cerminan dasar hatimu tentang kedamaian, keahlian mengolah pikiran dan hatimu. Tersenyum itu meringankan beban yang sedang kau hadapi. Karena dengan senyum kau akan terlihat semakin tegar dan sabar menghadapi setiap kejadian baik yang kau suka maupun tak suka. Saat keinginan tak sejalan dengan kenyataan. Berpikirlah untuk selalu tersenyum karena hal itu akan melatih kelapangan dadamu. Memang sulit tapi jangan lupa kalau kau tetap harus menjalani, melewati semua apapun yang telah menjadi kenyataan. Tersenyum itu tanda kau berusaha untuk mensyukuri apa yang ada, ikhlas atas apa yang terjadi dan sabar dalam menghadapi situasi baik itu ujian maupun cobaan.

Puasa dan kebebasan dari kebodohan

Tahukah kamu tentang Satu hal yang terlupa dan semakin diabaikan tentang kebodohan yang kamu pelihara. Kau seakan orang paling pandai, cerdas dan berpengetahuan luas serta tidak memerlukan ilmu baru. Kenapa demikian? Karena kita mulai malas membaca buku. Kita berani menganggap sepele pada buku.

Kini Petuah dan kata-kata tokoh terkenal pun tak mempan untuk memotivasi yang bernama gemar membaca. Rasanya kita anggap dimasa milenial ini semua orang tidak butuh wawasan dan pengetahuan baru yang didapat lewat buku.

Rasanya kini lebih asyik didunia lain yakni dunia digital dan medsos. Dibandingkan dunia literasi yang benar nyata adanya sejak orang-orang pendahulu yang sukses yang berpengaruh pada dunia bahwa dulu mereka belajar dari buku.

Dan kini kau bisa menilai sebaik apa kualitas puasamu selama tujuh hari ini. Dan ingatlah bahwa di bulan ini pula Alquran diturunkan membawa pesan tentang membaca (iqra). Maka dapat disimpulkan puasa diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidupmu dan dari puasa kau mulai bangkit serta semangat untuk membaca. Karena dengan membaca buku kaupun akan terbebas dari kebodohan.

Mengingkari Janji Pada Diri Sendiri

Apakah kau masih ingat dengan janjimu satu tahun yang lalu dibulan suci Ramadhan. Tentang janjimu untuk memperbaiki ibadah, memperbaiki akhlak dan memperbaiki keimanan dan ketakwaan.

Janjimu dulu seperti seorang pelajar yang diberi tugas pekerjaan rumah (PR) yang harus kau kerjakan dan selesaikan. Konsekuensinya jika tidak kau kerjakan PR itu tentu kau akan mendapat hukuman dan setidaknya kau tak dapat nilai. Namun bila kau kerjakan maka pasti nilaimu bertambah dan setidaknya kau menjadi murid yang baik.

Bagaimana dengan janjimu dulu yang ingin hijrah dari yang tidak baik menjadi baik. padahal peluang dan kesempatan mu terbentang luas. Saat ini, yah saat inilah waktu yang baik dan ada untuk memenuhi janjimu dulu yang ingin kau buktikan. Waktu untuk mengerjakan PR mu di tahun yang lalu. Dengan segala kekurangan dan kesalahan yang berserakan dalam perjalanan hidupmu.

Lalu apakah kau rela memberikan gelar pada dirimu seorang yang munafik yakni mengingkari janji dirimu sendiri yang dulu ingin maju dan ingin berubah Harusnya kau ingat dengan sehatmu sebelum sakitmu, lapangmu sebelum sempitmu, kayamu sebelum miskinmu, hidupmu sebelum matimu.

Sebab Akibat

Gada asap jika tak ada api. Dimana ada gula disitu ada semut. Siapa yang berbuat dia akan menanggung akibat.

Sebab akibat adalah sebuah istilah untuk menggambarkan bahwa setiap perbuatan entah itu perbuatan baik maupun buruk pasti akan ada balasan tanpa terkecuali.

Sebab akibat juga mengajak kita untuk berpikir dan mengambil hikmah dari setiap tindakan dan kejadian. Karena apakah mungkin jika Nabi Adam as diturunkan oleh Allah dari surga jika tidak makan buah khuldi.

Dan apakah mungkin seseorang mengaku bersabar jika belum melewati berbagai ujian dan cobaan.

Jika kita mengetahui dan memahami dengan istilah sebab dan akibat maka kita perlu cermat untuk memilih setiap tindakan dan niat kita. Meskipun jalan itu sudah terlihat dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana jalan menuju surga dan mana jalan ke neraka. Mana yang hak dan mana yang bathil.

Jalan untuk menuju cahaya dengan ilmu. Dan jalan menuju kesuksesan dengan keimanan dan ketakwaan. Karena pada hakikatnya kehidupan ini kan berakhir dan segala keberhasilan yang kita peroleh di dunia ini akan sia-sia jika kita tidak mendapatkan ridho dan surga-Nya.

Sejarah

Sejarah itu masa lalu dan masa lalu itu sesuatu yang pernah terjadi khususnya dalam hidupmu yang berlalu.

Sesuatu yang indah dimasa lalu dan yang manis bagaikan debu yang melebur yang tinggal arang dan usang. Mustahil kau bisa kembali padanya.

Begitupun masa lalu yang begitu pahit yang mungkin kini masih kau rasakan getaran dan gejolak rasa sakit atau kepedihan itu.

Pepatah bilang jangan lupakan sejarah. Memang setiap orang punya sejarah dan sejarah itu bernama masa lalu. Banyak orang yang mengatakan andai waktu dapat diputar kembali dan sebaliknya semoga di masa lalu yang kelam tak terjadi lagi.

Namun sejatinya sejarah atau masa lalumu itu menjadi nasehat terbaik untuk hidupmu menjadi lebih baik. Dan saat inilah untuk membangun merubah segalanya menjadi lebih baik dengan melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ada.

Hari ini dan esok pun akan menjadi sejarah dan masa lalu. Jadi jika hidupmu ingin mengukir sejarah yang indah dan manis maka lakukanlah atau bertindaklah sebaik mungkin. Karena hari ini akan menjadi kemarin. Jika hari ini banyak kebaikan yang kau lakukan maka seterusnya dan seterusnya menjadi masa lalu yang baik dan bermanfaat serta berkualitas.

Follow by Email
Instagram
Telegram
WhatsApp
FbMessenger
URL has been copied successfully!