Emosi dan rasa marah itu tak selamanya negative jika kita bisa mengendalikannya dan memanfaatkan kemarahan itu untuk kebaikan. Rasa arah bukan semata melampiaskan rasa kesal atau masalah lainnya. Akan tetapi banyak orang tak mengerti sebenarnya kemarahan dan emosi itu adalah sebuah tenaga yang sangat luarbiasa.Misalnya kita dilahirkan dari orang tua yang tidak mampu. Terkadang kita marah dan menyesal. Dan kita marah dengan cara menyerah atau putus asa.
Sebaliknya bila marah yang kita miliki justru untuk mentenagai atau melawan kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu sebagai penyebab semangat utuk berubah untuk kehidupan yang lebih baik kenapa tidak.
Maka jangan lampiaskan kemarahanmu dalam bentuk negative. Marahlah pada sesuatu hal yang bermanfaat karena jika marah untuk melawan dan untuk mengubah lebih baik itu sangat luarbiasa. Semangat mengubah kemarahan menjadi tenaga untuk menjadi lebih baik.
Pada hakekatnya ketenganan adalah hal utama, karena kesenangan bisa saja menjadi penderitaan. Ketika kita melihat wanita cantik terasa senang. Begitupula ketika kita melihat wanita yang sederhana hati ini akan berkata tenang.
Wanita cantik misalnya, ia akan banyak dilirik banyak laki-laki dan banyak peluang untuk tidak setia bahkan sombong dengan kecantikannya itu. Padahal itu semua semata-mata amanah dari Allah SWT. Sedangkan wanita sederhana ia akan menampilkan kesederhanaannya dalam kehidupannya termasuk pada pasangannya. Tak berneko-neko meminta ini dan itu. Berusaha mengerti keadaan pasangannya. Bukankah dalam islam sesuatu yang berlebihan itu dilarang. Mestinya kita selalu mau berbenah memantaskan diri.
Mau bercermin dan jika terdapat kekuarangan makan segeralah berusaha memperbaiki diri baik lahir maupun batin. Disadari atau tidak ketika melihat wanita dilihat oleh mata maka pasti akan mengecewakan dikemudian hari. Karena melihatnya hanya dari sisi fisik. Karena belum tentu perangainya baik. Nasehatnya maka lihatlah seseorang baik lelaki maupun perempuan, baik cantik maupun sederhana dilihat dengan mata hati, maka kita takkan salah dan takkan menyesal dikemudian hari.
Belajar berorganisasi saya dimulai sejak bangku SMK, kebetulan sekolah saya di SMK Muhammadiyah Serang dan lulus sekitar tahun 2008. Disitulah saya belajar banyak tentang organisasi. Khusunya organisasi OSIS. Belajar bagaimana menyusun pengurus dan program kerja. Dimuhammadiyah namanya bukan OSIS melainkan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).
Jadi saat saya sekolah mengenak banyak organisasi dari pimpinan pusat hinggan pimpinan ranting.Tetapi dari semua itu hal yang unik justru ketika pemilihan ketua, saat itu saya terpilih menjadi ketua IRM. Sedangkan kemampuan atau kecerdasan saya tak terlalu dibandingkan dengan kandidat lainnya. Seingat saya saat itu hanya dari pergaulan yang baik, suka menyapa dan tidak sombong.
Akhirnya saya berkesimpulan mungkin menjadi pemimpin itu salah satu faktor yang harus dimiliki adalah karismatik. Yakni tak sombong dan memiliki sifat sosial yang baik terhadap anggota atau teman-temannya.Bisa dikatakan akhlak lebih tinggi daripada kecerdasan atau kemampuan kepemimpinan seseorang itu sendiri.Belajar berorganisasi atau belajar menjadi pemimpin adalah layaknya harus terus belajar. Dari hal yang tidak tahu menjadi tahu, dari hal yang tidak bisa menjadi bisa. Dari seseorang yang polos hibgga berkompeten.
Bahagia adalah sebuah rasa yang selalu menjadi tujuan hidup. Bahkan setiap apa yang kita lakuan, apa yang kita usahakan tidak lain adalah bertujuan untuk bahagia.
Sebagaimana doa yang populer juga sering kita ucapkan Yakni Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar. inti dari doa tersebut adalah agar diberikan kebahagiaan baik didunia maupun diakhirat.Namun dibalik bahagia ada kalimat kesedihan. Bahagia itu tidak ada jika tidak pernah merasa kesedihan.
Seperti tidak ada sehat jika tak pernah merasakan sakit. karena dalam hidup tak seumua yang kita rencanakan menjadi kenyataan.Salah satu tips yang sederhana agar kita bisa bahagia adalah dengan cara membahagiakan orang lain. Milsalnya menolong orang yang lebih susah daripada kita. atau tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.Apa yang kita rasakan ketika kita suka memberi atau berbagi? tentu hal demikian membuat batin kita menjadi damai dan bahagia. Artinya saat kita membuat orang lain tersenyum maka pasti kita juga akan terseyum bahagia.
Bagaiaman saat kita menjalankan pekerjaan atau aktivitas kita menjadi menyenangkan. Banyak hal yang membuat kita menjadi betah. Apalagi jika pekerjaan kita adalah hoby kita sendiri. Bagaikan bermain sambil bekerja. Atau istilah lain bermain sambil belajar.Misalnya seorang guru tak akan merasa bosan ketika melihat dan memperhatikan banyak anak didiknya yang berbagai macam sifat mapun karakter serta dari kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Begitu mengagumkan dan tidak membosankan dengan keragaman anak-anak yang ada didalam kelas. Belum lagi dengan teman-teman seprofesi. Apalagi seorang guru yang gemar menuntut ilmu dan semangat untuk berinovasi dan terus berkreasi.Jangan pernah lelah, carilah kebahagian disela-sela bekerja, maupun belajar. Sahabat, teman mapun tempat kerja semoga menjadi hal yang menyenangkan bukan membosankan.Teruslah mencari hal-hal yang tidak membuatmu bosan.
Karena hal itu yang membuatmu tetap semangat dan bertahan baik dalam bekerja maupun belajar. Meskipun banyak masalah dan tantangan yang menghadang tetaplah tersenyum dan istiqomah. Tetap memohon pertolongan dan kekuatan kepada Allah swt.Semangat untuk beraktifitas yang menyenangkan.
Suatu sore yang indah setelah seharian lelah menjalani waktu bersama, serasa lelah itu hilang ketika meminum teh manis hangat yang kau buat saat itu. Teh manis ini bukanlah sekedar teh manis biasa. tetapi menurutku ini adalah sebagai sikap yang manis pula. Tak hanya sekali melainkan berkali-kali kau tak pernah bosan. Sebelum aku duduk teh itu telah siap diseruput. Benar saja rasa bahagia itu bersemi meski awalnya begitu lelah campur senang ketiga menjalani hari bersama.Tak hanya itu, cinta memang tak memandang jarak yang jauh dan waktu yang panjang. Semua yang dijalani pasti menyenangkan namanya juga saat jatuh cinta. atau sedang mengejar cinta. Kegiatan dan aktivitas itu seperti mengantar kuliah, antar jemput kerja, ataupun mengantar saat membeli sesuatu keperluan orang yang kita cintai. Hal itu amat indah untuk melewatinya. Main kerumahnya, adalah suatu kebahagiaan tersendiri, meskpun adapula rasa kesal, dan rasa yang campur aduk. Dan itu amat bagus. Karena memang rasa harus berbeda dan terus berkembang. Bahkan sampai mengetahui kebiasaan, karakter, sikap dan hal-hal lain yang belum kita ketahui.Lambat laun sifat dan karakter orang yang kita cinta pasti dapat terlihat. Dan seterusnya terserah mau lanjut atau tidak. Sikap yang baik dan tidak, baik kekurangannya atau kelebihannya. Terserah. yang pasti sudah mengetahui karakter yang sebenarnya. Menjaga emosi dan ego pasti akan selalu diuji, dalam suatu hubungan. Maka bersabarlah saat merasakan sakit hati, rasa yang tak nyaman, tekanan dan tak lupa rasa cemburu. Semua itu bumbu dalam menjalin hubungan. Adapun jodoh maupun tidak pasrahkan semua kepada Allah.Termasuk orang yang saya ceritakan dalam tulisan ini toh tidak menjadi jodoh saya. Tetapi saya tetap berusah mengambil hikmahnya dari semua itu. Dan tak pernah melupakan kebaikan-kebaikan yang pernah dia berikan kepada saya. Mungkin kenangan manis itu harus dikubur bukan untuk diungkit kembali. Hanya dapat tersenyum dan menangis dalah hati saat teringat semua itu yang terjadi hanya menjadi masalalu. Termasuk teh manis yang selalu dikenang dan teringat. Karena telah memberikan rasa masalalu yang manis.
Dalam hidup ini pasti adah hal-hal yang kita khawatirkan. Entah itu masalah cinta, rizeki, jodoh, cita-cita, dan hal-hal lainnya. Semua itu dapat menyita waktu dan pemikiran kita yang terbuang sia-sia. Hati yang was-was, takut dan tidak merasa tenang tentang sesuatu yang belum pasti terjadi. Semesttinya, semua tentang keduniaan dan selama masih hidup pasti semua bisa diusahakan dan bisa didapatkan.Padahal ada hal yang lebih pasti dan sudah jelas akan terjadi pada setiap diri kita. yakni kematian atau azal kita.
Bahkan ada yang berpikir entah jodoh atau maut yang mendahului kita. Kita tak tau pasti karena semua itu rahasia dan kuasa Allah swt.Contoh kita berpikir bagaimana saat tua nanti, padahal belum tentu kita sampai pada masa tua. Kita berpikir dan terus berencana untuk hari esok, untuk mengejar cita-cita, untuk melakukan segala hal, padahal siapa yang dapat menjamin hari esok masih hidup.Kita sekuat tenga mempersiapakn untuk keduniaan yang entah itu tidak pasti berhasil atau tidak, sedangkan kita sering lupa untuk mempersiapkan hari akhir hayat kita kelak. Oleh karena itu yang pasti adalah amal kita, usaha kita didunia. Nasib kita nanti dikemudian hari adalah bergantung pada amal kita. Siapa yang menanam ia akan menuai, siapa yang berbuat ia akan mendapat balasan. Tak ada asap maka tak ada api.
Kisah ini mungkin tidak sama dan tidak beda dengan kisah sepatu dahlan. Bermula dari ketidak punyaan dan kemiskinan. Sepatu untuk sekolah saja tak dapat membeli yang baru, karena kesulitan ekonomi. Bagaimana tidak susah jangankan membeli sepatu baru, untuk membeli bahan pokok seperti beras untuk sehari-hari saja sulit.Begitulah kisah ini saya tuliskan. Semasa Sekolah Dasar (SD) tak suka masuk sekolah beberapa minggu bahkan berbulan-bulan.
Jadi sampai dikira saya anak yang malas tak mau sekolah atau belajar. ya memangsih mungkin sebuah kesalahan atau tidak jika malas sekolah saat dalam keadaan ekonomi orang tua tidak baik dan memprihatinkan.Mungkin sepatu yang tak bermerek dan tak terlalu mahal saja kami tak mampu, sehingga selama belum punya sepatu pengganti yang bolong tersebut saya tidak mau sekolah. Karena setiap sekolah saya selalu dibuli dan memang saat sekolah juga saya tak merasa nyaman.
Apalagi saat pelajaran olah raga dan sudah pasti gak bisa lari cepat dan kegiatan olah raga lainnya.Semu itu sekelumit cerita dulu, yang masih polos dan tak mengerti apa-apa. Saya masih ingat bagaiman cerita sampai terbeli sepatu baru. yakni dengan cara menjual pisang ke pasar dengan cara dipikul sendiir dan berjalan berkilo-kilo dari rumah. Sebuah perjuangan yang Alhamdulillah selalu ditemani dan disuport oleh ibu saya. Jadi hasil dari jualan pisang tersebut alhamdulillah bisa terbeli sepatu baru. walaupun bukan yang mahal dan bermerk asalakan bisa untuk sekolah. Dan pastinya tidak menjadi anak yang malas. Sampai dijenguk sama teman-teman kelas dikira kenapa.Maka saat ini harus bersyukur ketika segalanya ada, apalagi saat ini sekolah serba gratis. Tak seperti dulu biaya sekolah mahal, belum untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.
Setiap momen atau perjalanan menuju suatu tempat adalah sebuah proses. Entah menuju kesuksesan atau keberhasilan. Tak banyak orang menceritakan tentang kegagalannya. Melainkan mayoritas menceritakan dan melihat hanya keberhasilannya saja. Karena benar saja kita tak pernah tau orang itu seberjuang seperti apa. Terutama masalah waktu. Pastinya selalu meluangkan dan memakan waktu benar-benar fokus untuk melakukan sesuatu untuk menggapai tujuan atau impiannya.
Waktu lebih atau ekstra selalu diutamakan untuk melakukan rencana-rencana yang telah dibuat. Dan pastinya bukan sekali dua kali akan tetapi terus mencoba dan mencoba lagi. Terkait tujuan keduniaan atau mengenai akhirat. Semua terjadi adalah dari hasil kerja keras. Tetapi ingat bukan hanya tujuan atau cita- cita saja yang dipikirkan dan dinikmati tetapi justru prosesnya.Kita itu sering tidak menikmati hidup. Inginnya cepat sukses, segera doanya ingin terkabul, segera ingin hidupnya naik derajatnya.
Segera masalahnya ingin selesai. Tetapi kita sering melupakan step demi step tahap demi tahap darimana dan sampai mana pencapaian kita. Padahal proses juga harus dinikmati. Dan proses itulah yang mendewasakan dan membuat kita lebih bijak dalam hidup.Termasuk nafas kita yang setiap hari kita hirup, waktu luang yang kita gunakan semuanya akan menjadi perjalanan yang singkat ketika segalanya telah berlalu dan tiada ada kesempata lagi untuk mengubah kembali.Lihatlah kilas balik hidup kita sebelumnya, dari sejak lahir, sekolah, kuliah, menikah, hingga usia senja dan wafat.
Cinta tak ada habisnya bila kita membahasnya, bahkan arti cinta itu sendiri beragam dan tak akan ada batasnya. Cinta membuat seseorang membuat bahagia, semangat, membuat harapan baru, merubah seseorang dan lain-lain. Tetapi cinta juga justru dapat sebaliknya. Membuat seseorang merasa hancur, putus harapan, tak semangat, bahkan dapat mengakhiri hidupnya gegara cinta.
Betapa bahagianya mencintai itu, betapa indahnya ketika kita mencitai seseorang. Apapun yang dilihatnya pasti indah, apapun yang ada padanya pasti seperti tak ada kekurangannya. Jika ditanya kenapa kamu mencintainya. Jawabannya pasti mencitainya tanpa alasan, atau cinta itu buta yang tak memandang umur, ras, harta, tahta, ataupun tak memandang fisik.
Namun semua itu ada kalimat yang menyadarkan kita agar berhati-hati dengan cinta. Karena ingat “Cinta itu tak selamanya indah”. Begitu juga ketika kita mencintai tanpa dicintai. Sebagian orang ada yang merasa sakit hati karena tak terbalas cintanya, tetapi yang memahami tentang cinta tanpa dibalaspun tak apa. Karena adanya prinsip cinta tak harus memiliki. Seperti yang dikatakan Jalaludin rumi “tanda-tanda bahwa kamu jatuh cinta beneran adalah ketika kamu tidak lagi egois, tidak lagi memikirkan keuntunganmu apa. Begitu juga kepada Allah.
Membagun kebiasaan postif amatlah tidak semudah membalikkan kedua tangan. Tetapi butuh konsistensi dan komitmen serta niat yang sungguh-sungguh. Salah satunya adalah membaca buku. Tak semua orang mau dan suka membaca buku. Walaupun buku adalah jendela dunia, begitu banyak manfaat membaca buku. Namun ada tips agar kita mau membangun kebiasaan positif dalam hidup kamu. Luangkan waktu hanya lima menit saja bila kamu tidak suka membaca buku.Tak perlu banyak waktu. Tetapi hanya lima menit saja yang diperlukan untuk membiasakan kebiasaan postif ini. Dapat dilakukan kapan saja.
Entah mau berangkat kerja, sekolah atau disela-sela waktu kapanpun. Dengan demikian kita sudah melakukan kebiasaan positif yang bermanfaat dan tak terasa akan menjadi kebiasaan yang dapat membangun wawasan, ilmu dan kualitas hidup kita menjadi lebih baik. Setelah kita lakukan lima menit saja, dijamin nanti akan terbiasa atau kecanduan dan membaca buku akan menjadi hal yang mengasikkan dan bermanfaat tentunya.Tidak akan merasa menjadi beban apalagi masalah. Boleh sesuka kita ingin membaca buku tentang apa saja.
Saat kita dilahirkan pertama kali kedunia apa yang kita miliki, bajupun tak punya, apalagi uang, harta dan yang lainnya. Kita berawal hanya bisa menangis sampai akhirnya pertama kali disusui oleh seorang ibu yang baik hati. Meski kita tak dapat berbicara, tak dapat meminta, namun apa yang seorang bayi inginkan akan datang sendirinya.
Itulah salah satu sifat Allah yang maha Rahim yang ditipkan melalui ibu.Bagaimana kita memahami seorang anak dari lahir, menangis, menyusu, menegok, menggerakkan tangan dan kakinya, merangkak, berjalan sampai bisa berlari. Terus dan terus tumbuh semakin besar. Tetapi hal itu tak bisa secepat yang kita inginkan. Semua butuh proses. dari hari kehari, bulan ke bulan sampai tahun ke tahun.
Semua itu butuh kesabaran termasuk menahan omongan orang lain ketika belum menikah timbul pertayaan kapan menikah, dan setelah menikah timbul pertayaan kapan punya anak, dan seterusnya. Semua pasti ada ujiannya dan terus akan diuji.Anak sebagai titipan dan amanah. Tidak mudah untuk melewati itu semua karena butuh proses yang panjang.
Untuk memulai menulis banyak berbagai alasan dan kesulitan. Padahal keinginan untuk menjadi penulis sudah ada dari dulu atau telah lama tertanam dalam hati dan pikiran kita. Namun mengapa masih belum memulainya.
Mungkin salah satunya adalah merasa sulit mendapatkan sebuah ide atau gagasan. Bingung mau menulis apa. Jadinya hanya tinggal impian dan keinginan saja karya ya tak ada.Memang sebuah ide itu tidak datang dengan sendirinya, bagi seorang penulis yang telah ahli dan terbiasa pastilah tidak merasa seperti penulis pemula.
Karena apapun akan menjadi ide, gagasan dan bahan tulisan. Apapun yang dilihat, di dengar, dan dirasa pasti akan menambah ide-ide baru untuk dituliskan. Meskipun dalam hal sepele, dari objek yang orang lain tidak terpikirkan. Bagi seorang penulis pasti dapat menguraikan dan mendeskripsikan objek itu akan ditulisnya seperti apa dan menjadi apa. Telah terkonsep dan terangsang didalam pikirannya untuk cepat-cepat dituangkan dalam bentuk tulisan. Yang pastinya dalam sudut pandang yang berbeda dari yang lain.Begitulah bagi yang telah biasa dan ahli menulis.
Salah satu dasar motivasi dan alasan kita mau menulis adalah sangat penting. Dimana dorongan dan tujuan tersebut yang akan membimbing kita dalam mencapai target kepenulisan.
Semangat menulis itu berawal dari alasan. Untuk apa kita menulis. Dan tentu berbagai macam alasan kita mau menulis. Bisa karena agar menjadi penulis terkenal, ingin mendapat cuan, ingin membuat karya populer, ingin menyampaikan informasi atau berbagi ilmu dan pengalaman, hanya melampiaskan hobi, terpaksa karena pekerjaan dan tuntutan, kewajiban, atau kalau saya sendiri adalah untuk menasehati diri saya sendiri. Memberikan inspirasi dan motivasi pada diri sendiri syukur-syukur bisa bermanfaat juga buat orang lain. Ada pula yang bertujuan untuk berdakwah, beramal shalih. Tulisannya berisi tentang nasehat kebaikan. Ada pula yang bertujuan untuk memberikan solusi atau membedah problem yang viral dimasyarakat, sehingga tertanam pola pikir pengetahuan dan perubahan serta kebiasaan dimasyarakat.
“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”. – Ali bin Abi Thalib
Yang hilang biarlah hilang, yang pergi biarkan pergi. Karena tak mungkin akan kembali. Karena yang hilang takkan dimiliki lagi.Sadarilah semua sesuatu belum kau miliki, segala sesuatu belum ada. Tetapi ketika kita memiliki, ketika punya segalanya kebanyakan orang pasti lupa oleh siapa semua hal itu ada, semua kenikmatan itu diberikan.Maka jangan heran bila apa yang dimiliki suatu saat hilang dan pergi. Harapan semua tak ada yang pasti. Tetapi usaha merupakan hal yang mendekati untuk sebuah kepastian. Meskipun apa yang kita cintai apa yang kita milki begitu besar. Tetapi ada saatnya hanya dengan keikhlasanlah semua itu bisa dihadapi saat terjadi kehilangan dan kepergian.Sebuah tindakan yang berharga bila mana mensyukuri apa yang dimiliki dan yang ada saat ini. Menjaga, merawat itu lebih sulit daripada mendapatkannya. Seperti kau ingin mendapatkan cinta yang kau kejar. Setelah kau dapati mengapa tak seindah yang kau bayangkan. Begitu dapat timbul permasalahan baru, timbul cekcok dan masalah-masalah lain yang seperti istilah bahwa cinta tak selamanya indah.Cinta butuh kehangatan agar cinta tak membosankan. tetap harus dihangatkan. Cinta juga penuh rasa dan bumbu, seperti rasa cemburu, takut dan marah. Semua itu terjadi karena kekhwatiran kehilangan seseorang yang kita sayangi. Sebelum menyesal lebih baik perbaiki, rawat dan jaga sebaik mungkin. Jangan sia-siakan, karena kadang kesempatan itu tidak datang dua kali. Terima dan sayangi orang yang selalu ada selalu care untukmu.Ingin rasanya mengatakan tak puas, serba kekurangan dan kelemahan dalam suatu hubungan. Tetapi kembali lagi pada pribadi masing-masing. Tak ada yang sempurna dari setiap menyayangi pasangan. Oleh karenananya dibutuhkan saling pengertian, meskipun berat. Tetapi ada saatnya hal ini harus dilakukan. Kapan saatnya pasti terjadi hal-hal yang sulit. Seperti memilih keputusan atau pilihan tertentu. Maka bila tak saling mengerti itu artinya siap untuk saling kehilangan dan timbul penyesalan. Untuk mengulang yang telah berlalu itu mustahil. Baik yang indah maupun tak indah sekalipun. Hanya dapat mengenang, menangisi, mentertawai hanya itu yang dapat dilakukan bila sudah pergi dan hilang.Bagaimana mengambil hikmah dari setiap penderitaan dan luka yang pernah tergores itu. Adalah agar kamu lebih kuat, berani dan tak terulang lagi. Agar kamu bisa lebih bersyukur dan benar-benar menjaga baik-baik apa yang kau miliki saat ini. Kamu tak akan mengreti jika belum pernah mengalami kehilangan. Dan bila kamu pernah mengalaminya maka tugasmu saat ini adalah berhati-hati. Ya berhati-hati untuk tidak menganggap sepele dan tak berarti orang yang ada saat ini.Tinggal bicara baik-baik bila ada hal yang kurang berkenan. Tak usah kau tinggikan egomu, karena itu tak berguna. Jangan merusak yang selama ini sudah terbangun dengan baik, karena hal-hal sepele dan tak perlu membesarkan suatu masalah, selama masih dapat dibicarakan dan diperbaiki. Kebiasaan buruk yang sering kau lakukan membuat buruk dirimu sendiri. Pembiasaan yang negatif dan buruk sangka terhadapnya membuat pikiranmu berat dan akan berdampak pada hubungan yang berat pula.Jalanilah cinta sesederhana mungkin. Walaupun cintamu tak besar tetapi usahakan tetap mengalir seperti sumber air yang tak pernah terhenti. Lakukan kejutan-kujutan kecil pada pasanganmu. Dan selalu ingat janjimu padanya dan ingat pula apa saja yang tak dia sukai terhadapmu. Kesalahan kecil akan membuatnya kesal tetapi bila kau pintar merayu dan meminta maaf yang tulus pasti cintamu akan tetap bersemi dan selalu segar untuk dijalani.Kehilangan memberi efek sakit. Tetapi dari rasa sakit itu kita bisa belajar tentang banyak hal. Begitu pula saat merasa hati kita hancur, maka kita akan terus menata kembali untuk bisa hidup berkelanjutan. Bila selama ini tak pernah menghargai apa yang sudah dimiliki maka jangan heran bila dengan cara kehilangan akan mengajarkan kita betapa berharganya sesuatu yang kita miliki itu. Baik berupa barang, sahabat, kekasih dan orang yang kita cintai.Kadang kita harus kehilangan seseorang sebelum akhirnya menyadari betapa berartinya dia dalam hidup kita.Kehilangan itu mengajarkan untuk rela dan ikhlas. Bila telah digariskan seperti itu maka tak ada hal yang dapat dilakukan selain melepasnya untuk pergi dan hilang dari kehidupan kita. Walaupun hati merasa remuk, hancur tetapi dari situlah kita belajar untuk tegar dan tabah. Semua tak ada yang kebetulan, yang terjadi dalam hidup kita. Karena disitulah kita sedang diuji kesabarannya. Ada kalanya apa yang kita miliki itu sejatinya bukan yang terbaik, namun ada kalanya Tuhan memiliki rencana dan pengganti yang lebih baik, itupun bila kita memiliki keyakinan dan iman, bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan atas kehendak-Nya.Mungkin sebenarnya kita tidak pernah kehilangan apapun dalam hidup ini, mungkin hanya ditukar dengan sesuatu yang jauh lebih indah. Belajar menerima keadaan itu tidaklah mudah. Tetapi dengan keadaan sedih dan pahit itulah yang akan mendewasakan kita untuk menghadapi tantangan dan kejadian atau kejutan tak terduga dimasa yang akan datang. Dengan begitu semangat untuk bangkit dan mampu melupakan masa lalu beserta kenangan-kenangannya dulu.Jangan mengira apa yang kita miliki, apa yang kita cintai, apa yang selama ini kita banggakan dan harapkan itu bersifat abadi. Karena semua itu hanyalah titipan semata, dan bila hanya titipan, maka terserah yang punya mau mengabil dan membawanya kapan saja. Sikap rela dan siap kehilangan inilah yang harus kita tanam agar tak merasa kecewa berat dan menyesal yang mendalam. Oleh karena itu jaga selalu apa yang mesti kita jaga.Sebagaimana pepatah mengatakan “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan”. entah oleh berbagai macam hal sebab hilang dan berpisah. Bisa terjadi baik karena jarak, karena orang lain, ataupun maut. Rasa sepi, hampa karena kehilangan amat wajar, yang tak wajar itu bila kita berlarut-larut dalam kesedihan dan penyesalan yang akan merugikan diri kita sendiri.Perpisahan itu mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik kebersamaan adalah anugerah, yang tidak boleh disia-siakan”.Maka bahagiakanlah, jagalah dan gunakan kesempatan sebelum kehilangan dan penyesalanmu datang yang akhirnya tak dapat melupakan. Sebab penyesalan tak akan bisa mengubah sesuatu yang sudah hilang untuk kembali. Sebagai penutup ada kalimat indah untuk kita renungkan dan aplikasikan dalam kehidupan kita.“Bahagialah secukupnya, sedih seperlunya, mencintai sewajarnya, membenci sekadarnya, dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya
Pekerjaan yang melelahkan, beban dan tanggungan yang banyak, atau tekanan hidup yang tidak pernah berhenti. Semua itu pasti akan ada akhirnya. Bahkan setiap keringat yang kita keluarkan jika bekerja dan berjuang untuk keluarga, maka sama saja seperti jihad.
Beban atau masalah itu beda orang beda beban. Karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Maka jangan salahkan atas apa yang menimpa kita. Jangan iri terhadap kemapanan dan kefakiran orang lain. Karena kehidupan seseorang terlahir tak sama. Tapi apa mampu kita bersikap seperti itu. Cuek dengan urusan orang lain, tidak kepo dan ikut campur permasalah dan kebahagiaan orang lain. Apalagi senang ketika orang lain mendapat musibah dan kesusahan.
Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti. Barangkali pada titik inilah kita berpisah. (Pramoedya Ananta Toer).
Layang-layang adalah permainan yang paling aku suka semasa kecil dulu. Selain murah, bisa juga dibuat sendiri. Jadi sesuai dengan isi kantongku. Barang atau mainan lain yang bagus itu aku tak bisa beli, karena aku tidak punya uang. Orang tuaku buat makan saja sudah syukur, bagaimana bisa membeli mainan yang amat mewah dan mahal seperti anak-anak zaman sekarang.
Layang-layang juga cocok buat saya yang hidup dikampung kecil, bermain bebas disawah, tak memandang terik dan hujan, asal hati senang tetap dihajar.
Kebahagiaan yang tak terkira, walaupun perut lapar dan tak punya uang, seharian kuat bermain layang-yang. Serasa diri ini terbang melayang bebas. Asal jangan seperti pribasaha cintanya seperti layang-layang main tarik ulur hehe. Tetapi bukan hanya itu, yang ingin aku ceritakan lewat tulisan ini. Jadi begini. Kenapa aku menyukai layang-layang?. Karena cuma layang-layang yang dapat menghibur kegalauan dan kegabutan aku. Saat itu aku males sekolah. Karena aku belum bisa baca dan menghitung apalagi menghafal materi.
Saat ide atau gagasan untuk menulis mentok, Apa yang harus dilakukan? Tentu banyak cara, cenderung kebiasaan dari masing-masing penulis. Ada yang memang menghentikan aktivitas menulis dan mengganti kegiatan lain. Misalkan berkebun, berjalan-jalan, bersilaturahmi, membereskan rumah, gotong royong, olahraga, nonton film, mendengarkan musik, atau ngopi sambil makan pisang goreng hangat, menyalakan sebatang rokok, shalat istikharah, berwudu dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat merefleksikan dan menyegarkan otak kita.
Semua kegiatan tersebut adalah hal yang positif dan sah-sah saja. Karena memang menulis tak dapat dipaksakan jika saat mood menulis menurun. Bisa jadi kejenuhan atau kebosanan menulis butuh rehat sejenak. Atau memang butuh refreshing berhenti, menghilangkan kesuntukan karena lelah saat menulis.
Tulisan semacam ini sebetulnya sudah banyak dibahas. Halnya semacam tips atau jurus atau teknik dunia tulis menulis. Tetapi tak mengapa, itung-itung buat catatan pribadi dan untuk memotivasi diri saya sendiri. Syukur kalau bisa bermanfaat buat orang lain. Khusunya buat penulis pemula seperti saya sendiri.
Apa yang sedang engkau rasakan saat ini? Benarkah engkau sedang memendam rasa cinta atau sayang pada seseorang. Jika iya, lalu mengapa engkau tak berupaya untuk mendapatkannya. Mendapatkan seperti yang kau inginkan.
Sebelum berlanjut, tanyakanlah pada dirimu. Tuluskah rasamu untuknya. Pertanyaan itu harus segera kau jawab karena kau akan mendapat hal sesuai dengan niatmu. Seseorang yang tulus akan berbeda dengan orang yang iseng atau hanya menjadi pengisi kekosongannya saja. Atau bahkan menjadi bahan taruhan bagi sebuah kelompok atau inidividu lain.
Langkah awal saat bertemu setidaknya kau harus bersikap sopan padanya, menghargainya dan mendengarkan apa yag ia katakana serta diselingin dengan memujinya tanpa berlebihan. Saat melihat dia sibuk, katakan padanya “apa yang bisa saya bantu” jika ia menolak tawaranmu perhatikan sejenak apa saja yang ia butuhkan dan kerjakan. Jika kau sudah paham segera saja kau ambil tindakan untuk membantu atau meringankan segala kesibukan atau tugas-tugasnya.
Sahabat pembaca, marah dalam kamus Bahasa Indonesiaberarti sangat panas hati atau sangat tidak senang misalkan karena dihina, diperlakukan tidak spantasnya dsb. Secara psikologis Marah merupakan bentuk ekspresi emosi yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan sekitar manusia, dimana biasanya orang akan menjadi terpancing emosi marahnya apabila mendapatkan stimulus-stimulus yang mengancam atau mengusik ketenangan dan kenyamanan seseorang, misalnya orang akan marah jika dia di caci maki, di hina, dipukul, atau bahkan dilecehkan oleh orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi orang sehingga orang bisa menjadi marah, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis, dan kemungkinan lain adalah karena moralitas yang tidak baik.
Marah juga sebagai sifat buruk yang semua orang pasti pernah mengalaminya. Namun hal itu jika dibiarkan akan berdampak tidak baik untuk diri kita sebagai seorang muslim. Karena dalam sebuah hadits Rasul dijelaskan,”Sesungguhnya marah itu berasal dari syetan…”.(HR Abu Dawud)
Dalam hal ini akibat marah banyak yang dirugikan bukan haya diri sendiri melainkan orang lainpun kena masalah atas kemarahan yang kita perbuat. Sering kita mendengar berita dimedia, misalkan karena marah seorang ibu tega membakar anak kandungnya sendiri atau seorang suami tega membunuh istrinya sendiri. Dengan demikian orang tersebut dikenai hukuman atau masuk buih. Lalu apa yang dia dapatkan rugikah atau untungkah. Yang pasti penyesalan yang mendalam karena telah melakukan hal yang sadis tersebut hanya karena marah. Jika kita sudah tau betapa buruknya akibat marah, maka saatnya kita tinggalkan sifat buruk itu dan buang jauh-jauh dari diri kita. Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan antara lain sbb: